I Nyoman Mariyana, Gigih dan Bersemangat Bentengi Seni Budaya Bali
MANGUPURA, NusaBali.com – Melestarikan seni budaya Bali adalah tantangan agar kekayaan Pulau Dewata ini tetap penuh pesona dan berdaya tarik.
Salah satu seniman muda yang getol membentengi warisan adiluhung ini adalah I Nyoman Mariyana. Sosok seniman kreatif ini adalah pendiri Sanggar Seni Kebo Iwa yang berpusat di Banjar Kwanji Kelod 38 B Sempidi, Kabupaten Badung.
I Nyoman Mariyana telah menggeluti dunia berkesenian sedari duduk di bangku SDN 3 Sempidi pada tahun 1991 – 1997. “Mulai belajar di dunia seni sewaktu kelas IV SD, kala itu saya belajar alat musik rindik yang diajarkan oleh I Wayan Laja,” kenang pria kelahiran 8 Maret 1985 ini.
Seiring berjalannya waktu, Mariyana pun semakin mendalami dunia seni dan mulai mempelajari gamelan gong kebyar pada saat duduk di bangku SMP Negeri 3 Mengwi pada tahun 1997 – 2000. “Pada saat itu seingat saya, saya sering terlibat ikut lomba gong kebyar antar kecamatan,” ungkapnya.
Mariyana pun semakin menunjukkan tekad berkesenian dengan menempuh pendidikan lebih lanjut di SMK Negeri 3 Sukawati (Kokar Bali). “Karena cinta dengan dunia seni, saya memutuskan menempuh pendidikan lebih lanjut di Sekolah Karawitan Bali (Kokar Bali) di tahun 2000 – 2003,” ujarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, Mariyana terus melanjutkan pendidikannya di bidang seni, dengan melanjutkan studi S1 di ISI Denpasar, dan memperoleh predikat kelulusan cumlaude di tahun 2007 dan memperoleh gelar Sarjana Seni atau SSn.
Kegigihannya dalam belajar dan mendalami dunia seni pun terus berlanjut dengan menempuh berbagai macam pendidikan. Di antaranya adalah, menempuh pendidikan Akta IV Mengajar IKIP PGRI Bali tahun 2007-2008 dan melanjutkan program Pascasarjana di ISI Denpasar tahun 2017-2019 sehingga memperoleh gelar Magister Seni atau MSn.
Dengan berbekal pendidikan dan rasa cinta yang mendalam terhadap dunia seni. Mariyana memiliki banyak pengalaman di dunia mengajar. Adapun pengalaman mengajarnya yakni, menjadi guru honorer seni budaya di SMA Negeri 8 Denpasar pada tahun 2007 – 2011, menjadi guru honorer seni budaya di SMK Negeri 1 Denpasar pada tahun 2009 – 2011, mengajar seni budaya di SMA Negeri 1 Kediri Tabanan pada tahun 2011 – 2013, mengajar seni budaya di SMA Negeri 8 Denpasar pada tahun 2013 – 2021 dan saat ini Mariyana telah menjadi seorang dosen seni karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.
“Astungkara, pada tahun 2010 yang lalu saya telah diangkat menjadi PNS. Dan saat ini saya mengajar sebagai dosen di ISI Denpasar,” ujarnya.
I Nyoman Mariyana telah mendirikan Sanggar Seni Kebo Iwa yang berdiri pada tanggal 21 Juni 2010. Dengan mengambil ikon simbol, Mahapatih Bali Kebo Iwa yang merupakan sosok legendaris yang memiliki semangat, kegigihan, serta bakti yang tinggi. “Maka dari itu Sanggar Seni Kebo Iwa mengimplementasikannya dalam menjalani serta melestarikan kesenian yang kini kami warisi,” ujarnya.
Semenjak berdirinya Sanggar Seni Kebo Iwa di tahun 2010, sanggar seni yang didirikan oleh Mariyama tersebut telah menorehkan berbagai macam prestasi di antaranya juara 1 lomba joged bumbung se-Kabupaten Badung dalam rangka Festival Budaya Kabupaten Badung bersama Sanggar Seni Kebo Iwa di tahun 2015, Juara 2 lomba baleganjur se-Bali dalam rangka HUT Mangupura di tahun 2016, juara 2 lomba kostum karnaval se-Bali dalam rangka HUT Adira Finance di tahun 2018, juara 1 lomba kostum karnaval se-Bali dalam rangka HUT Adira Finance di tahun 2019 dan meraih sertifikat Parama Patram Budaya yang diberikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, dalam rangka PKB XLIII tahun 2021.
I Nyoman Mariyana pun berbagi kiat-kiat untuk tetap kreatif di masa pandemi dan PPKM Darurat ini khususnya dalam bidang kesenian. “Jangan pernah berhenti berkreativitas dalam situasi apa pun. Seniman dengan intuisinya akan selalu timbul ide-ide kreatif dalam mencipta. Karyanya adalah gambaran dari apa yang sedang terjadi, dialami, dan apa yang ingin dikomunikasikan. Tetaplah berkarya, semangat dalam segala situasi, maju, jaya, karena apa yang diperbuat untuk kebaikan akan memberi jalan untuk kesejahteraan,” tutupnya. *rma
Komentar