Malam Tahun Baru, Vila dan Gudang Ludes Terbakar
Kebakaran vila milik ekspatriat Australia di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, diduga dipicu tabung televisi meledak.
DENPASAR, NusaBali
Insiden kebakaran mewarnai malam pergantian tahun, Minggu (1/1) dini hari. Sebuah vila dan gudang rongsokan di dua lokasi berbeda ludes terbakar. Belum diketahui penyebab pasti ludesnya kedua bangunan tersebut. Namun, dugaan awal lantaran hubungan pendek arus listrik (korsleting) dan percikan kembang api.
Bangunan vila yang terbakar adalah Villa Kayu yang terletak di Jalan Beringin Gang Karisma Geuggel, Banjar Pegending, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Musibah kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 24.00 Wita. Sementara gudang rongsokan yang terbakar berada di Jalan Sekar Sari, Banjar Batur Sari, Desa Kertalangu, Denpasar Timur.
Informasi yang dihimpun, tidak ada yang mengetahui persis kebakaran Villa Kayu yang ditempati oleh pemilik berkewarganegaraan Australia bernama Bred, 40. Begitu diketahui vila yang beratapkan sirap itu sudah dalam keadaan terbakar. Kepulan asap yang membubung tinggi inilah yang memantik reaksi warga berlarian ke lokasi untuk melakukan penanganan awal. Tapi di TKP, warga mendapati vila tersebut sudah separuh dilalap ‘si jago merah’. Warga pun tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan barang berharga dalam vila itu.
Salah seorang saksi, I Ketut Nadus, 44, yang berlarian menuju lokasi kejadian pun mengaku tak berkutik. Ia dan warga lainnya hanya menyaksikan bangunan itu ludes terbakar. Pasalnya, bahan bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat membesar. Apalagi, vila itu berada di ujung gang yang berjarak belasan meter dari jalan raya.
“Saat saya tiba di sini (lokasi), warga sudah memadati jalanan. Tapi, tak ada satu pun yang menyiram api. Ya, hanya sebatas menyaksikan kobaran api saja,” akunya kepada petugas kepolisian yang menggali keterangannya di lokasi.
Beberapa warga, sambung dia, menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Kuta Utara. Sebaliknya, ada juga warga yang menghubungi pemadam kebakaran Kabupaten Badung. Sekitar 30 menit kemudian atau pukul 00.30 Wita, petugas pemadam tiba di lokasi untuk menjinakkan api. Dirincikannya, petugas berusaha menjinakkan api secepat mungkin. Tapi terkendala dengan akses masuk lokasi yang sempit. “Apalagi, warga tumpah ruah di jalan. Petugas pemadam sangat kesulitan dalam memadamkan api. Makanya vila rata dengan tanah,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kanit Reskrim Kuta Utara Iptu I Putu Ika Praba menjelaskan, anggotanya yang sedang piket saat itu mendatangi lokasi setelah mendapat laporan. Di TKP, petugas menggali sejumlah keterangan saksi-saksi. Namun, tidak menemukan sang pemilik vila. “Petugas pemadam berjibaku selama sejam lebih. Nah, barulah pukul 01.45 Wita, api berhasil dipadamkan. Vila ludes beserta isinya. Tidak ada korban jiwa, untuk kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” akunya seraya mengatakan dugaan awal vila terbakar lantaran hubungan pendek arus listrik.
Sementara Perbekel Desa Dalung I Gede Putu Arif Wiratya menyatakan penyebab kebakaran vila kemungkinan berasal dari meledaknya tabung televisi di salah satu ruangan yang ada di ruang bawah. Api lalu membesar dan menghanguskan bangunan dua lantai tersebut yang sebagian besar berbahan kayu.
“Tadi kami koordinasi dengan Babinsa, ternyata kebakaran bukan karena kembang api. Tapi diduga karena tabung TV yang meledak. Karena panik ditinggal sama pemiliknya ke jalan, setelah masyarakat berkerumun ternyata api sudah besar,” katanya saat dikonfirmasi.
Awalnya, tutur Arif Wiratya, karena kebakaran terjadi saat detik-detik pergantian tahun, dugaan akibat terkena kembang api/mercon memang sempat mencuat. “Kami menduga karena kembang api. Tapi setelah kami koordinasi lagi ternyata bukan. Sementara diduga karena tabung televisi yang terbakar,” jelas Arif Wiratya.
Dikatakan, vila yang terbakar adalah milik warga kebangsaan Australia bernama Bred. Beruntung tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Pemilik vila yang tinggal berdua bersama anaknya baik-baik saja. “Sekarang pemiliknya tinggal sama saudaranya.”
Pascamusibah kebakaran yang menghanguskan vila seluas 15 meter persegi, Arif Wiratya mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung. “Dari BPBD, kalau yang terbakar adalah fasilitas umum bisa dibantu dari pemerintah. Tapi karena milik pribadi jadi bisa pakai asuransi, kalau vilanya itu diasuransikan,” katanya.
Menurut perbekel, pascamusibah kebakaran warga Dalung sekitarnya dalam situasi kondusif. Warga beraktivitas normal seperti biasa.
Sementara Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya membenarkan terjadinya musibah kebakaran tersebut. Vila yang berada di areal seluas 5 are tersebut terjadi Minggu dini hari saat malam pergantian tahun. “Kajadiannya Minggu dini hari. Kami perkirakan kerugiannya sekitar Rp 500 juta,” ujarnya. Untuk langkah penanganan, personel yang dikerahkan yakni dari Damkar, TRC BPBD Badung. “Kami juga dibantu aparat dari TNI/Polri dan masyarakat setempat,” tandasnya. Untuk penyebab pasti penyebab kebakaran, imbuh Wijaya, saat ini masih diselidiki aparat kepolisian. *dar, asa
Insiden kebakaran mewarnai malam pergantian tahun, Minggu (1/1) dini hari. Sebuah vila dan gudang rongsokan di dua lokasi berbeda ludes terbakar. Belum diketahui penyebab pasti ludesnya kedua bangunan tersebut. Namun, dugaan awal lantaran hubungan pendek arus listrik (korsleting) dan percikan kembang api.
Bangunan vila yang terbakar adalah Villa Kayu yang terletak di Jalan Beringin Gang Karisma Geuggel, Banjar Pegending, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Musibah kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 24.00 Wita. Sementara gudang rongsokan yang terbakar berada di Jalan Sekar Sari, Banjar Batur Sari, Desa Kertalangu, Denpasar Timur.
Informasi yang dihimpun, tidak ada yang mengetahui persis kebakaran Villa Kayu yang ditempati oleh pemilik berkewarganegaraan Australia bernama Bred, 40. Begitu diketahui vila yang beratapkan sirap itu sudah dalam keadaan terbakar. Kepulan asap yang membubung tinggi inilah yang memantik reaksi warga berlarian ke lokasi untuk melakukan penanganan awal. Tapi di TKP, warga mendapati vila tersebut sudah separuh dilalap ‘si jago merah’. Warga pun tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan barang berharga dalam vila itu.
Salah seorang saksi, I Ketut Nadus, 44, yang berlarian menuju lokasi kejadian pun mengaku tak berkutik. Ia dan warga lainnya hanya menyaksikan bangunan itu ludes terbakar. Pasalnya, bahan bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat membesar. Apalagi, vila itu berada di ujung gang yang berjarak belasan meter dari jalan raya.
“Saat saya tiba di sini (lokasi), warga sudah memadati jalanan. Tapi, tak ada satu pun yang menyiram api. Ya, hanya sebatas menyaksikan kobaran api saja,” akunya kepada petugas kepolisian yang menggali keterangannya di lokasi.
Beberapa warga, sambung dia, menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Kuta Utara. Sebaliknya, ada juga warga yang menghubungi pemadam kebakaran Kabupaten Badung. Sekitar 30 menit kemudian atau pukul 00.30 Wita, petugas pemadam tiba di lokasi untuk menjinakkan api. Dirincikannya, petugas berusaha menjinakkan api secepat mungkin. Tapi terkendala dengan akses masuk lokasi yang sempit. “Apalagi, warga tumpah ruah di jalan. Petugas pemadam sangat kesulitan dalam memadamkan api. Makanya vila rata dengan tanah,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kanit Reskrim Kuta Utara Iptu I Putu Ika Praba menjelaskan, anggotanya yang sedang piket saat itu mendatangi lokasi setelah mendapat laporan. Di TKP, petugas menggali sejumlah keterangan saksi-saksi. Namun, tidak menemukan sang pemilik vila. “Petugas pemadam berjibaku selama sejam lebih. Nah, barulah pukul 01.45 Wita, api berhasil dipadamkan. Vila ludes beserta isinya. Tidak ada korban jiwa, untuk kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” akunya seraya mengatakan dugaan awal vila terbakar lantaran hubungan pendek arus listrik.
Sementara Perbekel Desa Dalung I Gede Putu Arif Wiratya menyatakan penyebab kebakaran vila kemungkinan berasal dari meledaknya tabung televisi di salah satu ruangan yang ada di ruang bawah. Api lalu membesar dan menghanguskan bangunan dua lantai tersebut yang sebagian besar berbahan kayu.
“Tadi kami koordinasi dengan Babinsa, ternyata kebakaran bukan karena kembang api. Tapi diduga karena tabung TV yang meledak. Karena panik ditinggal sama pemiliknya ke jalan, setelah masyarakat berkerumun ternyata api sudah besar,” katanya saat dikonfirmasi.
Awalnya, tutur Arif Wiratya, karena kebakaran terjadi saat detik-detik pergantian tahun, dugaan akibat terkena kembang api/mercon memang sempat mencuat. “Kami menduga karena kembang api. Tapi setelah kami koordinasi lagi ternyata bukan. Sementara diduga karena tabung televisi yang terbakar,” jelas Arif Wiratya.
Dikatakan, vila yang terbakar adalah milik warga kebangsaan Australia bernama Bred. Beruntung tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Pemilik vila yang tinggal berdua bersama anaknya baik-baik saja. “Sekarang pemiliknya tinggal sama saudaranya.”
Pascamusibah kebakaran yang menghanguskan vila seluas 15 meter persegi, Arif Wiratya mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung. “Dari BPBD, kalau yang terbakar adalah fasilitas umum bisa dibantu dari pemerintah. Tapi karena milik pribadi jadi bisa pakai asuransi, kalau vilanya itu diasuransikan,” katanya.
Menurut perbekel, pascamusibah kebakaran warga Dalung sekitarnya dalam situasi kondusif. Warga beraktivitas normal seperti biasa.
Sementara Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya membenarkan terjadinya musibah kebakaran tersebut. Vila yang berada di areal seluas 5 are tersebut terjadi Minggu dini hari saat malam pergantian tahun. “Kajadiannya Minggu dini hari. Kami perkirakan kerugiannya sekitar Rp 500 juta,” ujarnya. Untuk langkah penanganan, personel yang dikerahkan yakni dari Damkar, TRC BPBD Badung. “Kami juga dibantu aparat dari TNI/Polri dan masyarakat setempat,” tandasnya. Untuk penyebab pasti penyebab kebakaran, imbuh Wijaya, saat ini masih diselidiki aparat kepolisian. *dar, asa
Komentar