Walikota Berharap PPKM Darurat Tidak Diperpanjang

Sebab, jika diperpanjang, dikhawatirkan perekonomian masyarakat Denpasar semakin terpuruk. Namun, Walikota Jaya Negara yang diwawancarai usai penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) di Kantor Walikota, di Jalan Gajahmada 1, Rabu (14/7), mengatakan jika memang ingin PPKM darurat ini berakhir, seluruh stakeholder termasuk masyarakat Kota Denpasar juga harus membantu mendukung pelaksanaan PPKM darurat ini agar mobilitas kegiatan masyarakat di luar rumah dapat ditekan.

Sebab, tujuan PPKM darurat ini untuk menekan mobilitas agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meningkat. “Kita berharap dan berdoa, kalau bagus pengendaliannya, kita berharap tidak diperpanjang lagi. Kita harus berkomitmen dulu dengan mendukung aturan pemerintah pusat dan kita berharap situasi ini kembali seperti semula,” ujar Walikota Jaya Negara.

Walikota Jaya Negara menambahkan, dalam situasi seperti saat ini, semua orang terkena dampaknya termasuk sektor non esensial yang harus tutup 100 persen karena PPKM darurat. Hal itu dipastikan berimbas pada karyawan yang dirumahkan karena tidak bisa bekerja.

Tetapi, Walikota Jaya Negara mengatakan, kegiatan PPKM darurat ini sementara hanya sampai 20 Juli 2021. “Mereka yang dirumahkan karena usaha non esensial ditutup 100 persen. Tetapi, karyawan-karyawan yang dirumahkan masih digaji kok. Jadi, kita hanya bisa berharap saja tidak diperpanjang lagi PPKM darurat ini,” tutur Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Saat ini, menurut Walikota Jaya Negara, kasus di Kota Denpasar malah semakin tinggi setiap harinya. Sehingga, perlu adanya peningkatan kesadaran dari masyarakat agar penyebaran Covid-19 bisa turun. “Mobilitas di Denpasar masih tinggi. Jadi kami juga sudah tingkatkan pengawasan dari banjar, desa dan kelurahan, juga sekaligus melakukan sosialisasi,” tandas Walikota Jaya Negara. *mis