Di Tengah Pandemi Kasus DBD Turun di Tabanan
TABANAN, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tabanan menurun drastis pada tahun 2021 ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kendati demikian masyarakat perlu mewaspadai terlebih lagi saat musim hujan tiba.
Masyarakat harus tetap terapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dengan cara 3M dan tentunya kebersihan lingkungan rumah.
Data dari Dinas Kesehatan Tabanan, kasus DBD pada satu semester (6 bulan) di tahun 2021 hanya tercatat sebanyak 9 kasus. Rinciannya Januari 0 kasus, Februari 3 kasus, Maret 1 kasus, April 0 kasus, Mei 2 kasus, dan Juni 3 kasus. Sedangkan pada tiga bulan pertama pada tahun 2020 lalu tercatat kasus DBD sebanyak 158 kasus. Rinciannya Januari terdapat 18 kasus, Februari 56 kasus, dan Maret 84 kasus. Dari data tersebut, terlihat penurunannya sangat jauh.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika mengatakan, kasus DBD memang menurun. Dari 158 kasus pada tiga bulan pertama tahun lalu, saat ini di enam bulan hanya tercatat 9 kasus. Namun meskipun menurut, dr Suratmika meminta masyarakat tak lalai. Sebab kasus bisa diprediksi meningkat ketika memasuki musim penghujan. "Penurunan kasus karena masyarakat rutin melalukan kebersihan. Terlebih lagi penerapan protocol kesehatan Covid-19 berkontribusi mencegah kasus DBD," ujarnya, Rabu (14/7).
Dijelaskan, DBD sendiri merupakan penyakit karena virus yang sebenarnya bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh sedang bagus. Namun jika tidak ditangani dengan baik, akan berdampak pada kematian juga.
Sebelumnya juga sempat ditemukan kasus seperti itu (kematian). "Saat ini masyarakat lebih menjaga kondisi tubuhnya untuk terhindari dari Covid-19. Sehingga rata-rata daya tahan tubuhnya bagus. Hal ini menjadi tameng dari penyakit akibat virus lainnya," kata dr Suratmika.
Untuk itu dia mewanti-wanti meskipun sekarang kasus menurun, bisa saja meningkat ketika memasuki musim penghujan. Sehingga hal yang bisa dilakukan adalah dengan tetap menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus.
"Masyarakat harus tetap waspada dan tetap terapkan PSN di lingkungan rumahnya masing-masing secara rutin. Karena ketika memasuki musim penghujan biasanya kasus DBD meningkat," tandasnya.
Adapun 3M dalam PSN adalah menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Dan ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. *des
1
Komentar