Sukrawan Minta Restu Cok Rat di Puri Satria
Calon Bupati (Cabup) Buleleng dari jalur Independen, Dewa Nyoman Sukrawan, tiada henti bermanuver.
DENPASAR, NusaBali
Setelah dipecat dari PDIP karena maju ke Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur Independen, Dewa Sukrawan justru mendatangi sesepuh partai, AA Ngurah Oka Ratmjadi alias Cok Rat, di Puri Satria Denpasar, Minggu (1/1), untuk mohon restu.
Dewa Sukrawan diterima Cok Rat, mantan Ketua DPD PDIP Bali 2010-2015 yang kini anggota DPD RI Dapil Bali, di Puri Satria Denpasar, Minggu siang pukul 12.30 Wita. Dalam acara itu, Dewa Sukrawan mengajak istrinyanya, Jro Kadek Kusumawati, serta empat anaknya: Dewa Gede Jaya Rahadi, 25, Dewa Ayu Mega Kusumareni, 12, Dewa Ayu Gede Agung, 10, dan Dewa Ayu Candra, 3.
Saat menerima kedatangan Dewa Sukrawan dan keluarganya kemarin, Cok Rat di-dampingi adiknya, AA Ratnasih, yang notabene istri dari mantan Duta Besar RI untuk Bulgaria, AA Gede Raka. Kebetulan, AA Ratnasih yang menikah ke Puri Agung Gianyar (kediaman AA Gede Raka) kemarin sembahyang di Puri Satria Denpasar. Dewa Sukrawan dan keluarganya lebih dulu sembahyang di Puri Satria Denpasar, sementara AA Ratnasih langsung ngayab pejati yang dibawanya.
Jurus Dewa Sukrawan mohon restu ke Puri Satria Denpasar ini mirip peristiwa politik Pilkada Badaung 2005 silam. Ketika itu, pasangan AA Gde Agung-I Ketut Sudikerta (Cabup-Cawabup Badung yang diusung Golkar dan koalisinya) juga tangkil ke Puri Satria Denpasar. Setelah sembahyang, Paket Gde Agung-Sudikerta kemudian menggelar pertemuan dengan Cok Rat. Waktu itu, PDIP usung Paket Made Sumer-Ngurah Oka ke Pilkada Badung 2005.
Berselang 11 tahun pasca ritual yang dilakukan Gde Agung-Sudikerta, Minggu kemarin giliran Dewa Sukrawan yang melakukan kegiatans erupa. Dewa Sukrawan (politisi asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng) maju ke Pilkada Buleleng 2017 bertandem dengan Gede Dharma Wijaya (politisi Demokrat) di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Dalam Pilkada Buleleng 2017, Paket Surya (Sukrawan-Dharma Wijaya) tarung head to head melawan pasangan Putu Agus Suradnyana-dr Nyonan Sutjidra (Paket PASS), incumbent yang diusung PDIP bersma mitra koalisinya.
Pertemuan antara Dewa Sukrawan dan Cok Rat usai sembahyang di Puri Satria Denpasar, Minggu kemarin, berjalan dalam suasana kekeluargaan, seperti hubungan adik dan kakak. Dewa Sukrawan---yang dulunga dikader langsung oleh Cok Rat saat naik dari menjadi Ketua Ranting PDIP Bungkulan hingga menjadi Ketua DPC PDIP Buleleng---menyampaikan keinginan untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017. “Tiyang mohon doa restu dan dukungannya untuk bisa mengikuti perhelatan Pilkada Buleleng,” ujar Sukrawan kepada Cok Rat.
Cok Rat pun meminta Sukrawan tetap berada di garis ideologi yang ditanamkan sejak menjadi kader PDIP. “Pertahankan ideologi dan napas perjuangan selama ini yang sudah kamu perjuangkan untuk kepentingan rakyat. Kalau sudah pertahankan ideologi itu, pastilah ada jalan,” saran Cok Rat, yang notabene mantan Ketua DPRD Bali 2009-2014.
Cok Rat juga memberikan wejangan kepada Sukrawan supaya tidak melakukan hal-hal yang negatif dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertarungan Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017. “Jangan main fitnah, jangan ada kampanye-kampanye hitam yang mencederai demokrasi. Jani musuh, buin mani suud Pilkada teteap menyama (Sekarang bermusuhan, nanti setelah selesai Pilkada tetap bersaudara),” jelas Cok Rat.
Cok Rat mengatakan, siapa pun yang datang ke Puri Satria Denpasar, pasti diterima dengan penuh kekeluargaan. “Apalagi, Dewa Sukrawan sejak kecil saya bina. Dia juga sering maturang di Puri Satria, baik selaku kader maupun selaku keluarga,” tandas mantan Bupati Badung 2000-2005 ini.
Sementara itu, saat Sukrawan dan keluarganya hendak pulang dari Puri Satria Denpasar kemarin, sempat ada prosesi maperas, di mana Cok Rat memberikan uang recehan kepada anak-anak mantan ketua DPRD Buleleng 2009-2014 tersebut. “Kalau di Jawa namanya menjalin tali silaturahmi. Kalau di Bali, ini maperas, hubungan kakek dan cucu,” ujar Cok Rat kepada NusaBali seusai pertemuan dengan Sukrawan kemarin sore.
Sedangkan Sukrawan mengatakan, setelah bertemu Cok Rat, dirinya memang roadshow menemui para tokoh PDIP se-Bali. Sebelum ke Puri Satria Denpasar kemarin siang, Sukrawan dan leluarganya lebih dulu tangkil ke kediaman Ida Bagus Putu Wesnawa di Griya Tegaltugu, Kota Gianyar. IBP Wesnmawa merupakan mantan Ketua DPD PDIP Bali dan skaligus Ketua DPRD bali 2004-2009 (sebelum era Cok Rat), yang kini sudah menjadi sulinggih.
”Tadi (kemarin) kami sempat tangkil ke Geriya Tegal Tugu, kediaman Pak Wes, “ ujar Sukrawan kepada NusaBali. Menurut Sukrawan, dengan menemui para tokoh PDIP, dirinya mendapatkan kekuatan secara sekala dan niskala. “Semuanya memberikan restu dan dukungan buat saya. Ini yang menjadikan saya makin mantap dan semangat berjuang di Buleleng. Semoga ada jalan bagi saya dan sekeluarga,” tegas Sukrawan yang sempat dipercaya menjabat Bendahara DPD PDIP Bali 2015-2016 (sebelum akhirnya dipecat). * nat
Setelah dipecat dari PDIP karena maju ke Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur Independen, Dewa Sukrawan justru mendatangi sesepuh partai, AA Ngurah Oka Ratmjadi alias Cok Rat, di Puri Satria Denpasar, Minggu (1/1), untuk mohon restu.
Dewa Sukrawan diterima Cok Rat, mantan Ketua DPD PDIP Bali 2010-2015 yang kini anggota DPD RI Dapil Bali, di Puri Satria Denpasar, Minggu siang pukul 12.30 Wita. Dalam acara itu, Dewa Sukrawan mengajak istrinyanya, Jro Kadek Kusumawati, serta empat anaknya: Dewa Gede Jaya Rahadi, 25, Dewa Ayu Mega Kusumareni, 12, Dewa Ayu Gede Agung, 10, dan Dewa Ayu Candra, 3.
Saat menerima kedatangan Dewa Sukrawan dan keluarganya kemarin, Cok Rat di-dampingi adiknya, AA Ratnasih, yang notabene istri dari mantan Duta Besar RI untuk Bulgaria, AA Gede Raka. Kebetulan, AA Ratnasih yang menikah ke Puri Agung Gianyar (kediaman AA Gede Raka) kemarin sembahyang di Puri Satria Denpasar. Dewa Sukrawan dan keluarganya lebih dulu sembahyang di Puri Satria Denpasar, sementara AA Ratnasih langsung ngayab pejati yang dibawanya.
Jurus Dewa Sukrawan mohon restu ke Puri Satria Denpasar ini mirip peristiwa politik Pilkada Badaung 2005 silam. Ketika itu, pasangan AA Gde Agung-I Ketut Sudikerta (Cabup-Cawabup Badung yang diusung Golkar dan koalisinya) juga tangkil ke Puri Satria Denpasar. Setelah sembahyang, Paket Gde Agung-Sudikerta kemudian menggelar pertemuan dengan Cok Rat. Waktu itu, PDIP usung Paket Made Sumer-Ngurah Oka ke Pilkada Badung 2005.
Berselang 11 tahun pasca ritual yang dilakukan Gde Agung-Sudikerta, Minggu kemarin giliran Dewa Sukrawan yang melakukan kegiatans erupa. Dewa Sukrawan (politisi asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng) maju ke Pilkada Buleleng 2017 bertandem dengan Gede Dharma Wijaya (politisi Demokrat) di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Dalam Pilkada Buleleng 2017, Paket Surya (Sukrawan-Dharma Wijaya) tarung head to head melawan pasangan Putu Agus Suradnyana-dr Nyonan Sutjidra (Paket PASS), incumbent yang diusung PDIP bersma mitra koalisinya.
Pertemuan antara Dewa Sukrawan dan Cok Rat usai sembahyang di Puri Satria Denpasar, Minggu kemarin, berjalan dalam suasana kekeluargaan, seperti hubungan adik dan kakak. Dewa Sukrawan---yang dulunga dikader langsung oleh Cok Rat saat naik dari menjadi Ketua Ranting PDIP Bungkulan hingga menjadi Ketua DPC PDIP Buleleng---menyampaikan keinginan untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017. “Tiyang mohon doa restu dan dukungannya untuk bisa mengikuti perhelatan Pilkada Buleleng,” ujar Sukrawan kepada Cok Rat.
Cok Rat pun meminta Sukrawan tetap berada di garis ideologi yang ditanamkan sejak menjadi kader PDIP. “Pertahankan ideologi dan napas perjuangan selama ini yang sudah kamu perjuangkan untuk kepentingan rakyat. Kalau sudah pertahankan ideologi itu, pastilah ada jalan,” saran Cok Rat, yang notabene mantan Ketua DPRD Bali 2009-2014.
Cok Rat juga memberikan wejangan kepada Sukrawan supaya tidak melakukan hal-hal yang negatif dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertarungan Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017. “Jangan main fitnah, jangan ada kampanye-kampanye hitam yang mencederai demokrasi. Jani musuh, buin mani suud Pilkada teteap menyama (Sekarang bermusuhan, nanti setelah selesai Pilkada tetap bersaudara),” jelas Cok Rat.
Cok Rat mengatakan, siapa pun yang datang ke Puri Satria Denpasar, pasti diterima dengan penuh kekeluargaan. “Apalagi, Dewa Sukrawan sejak kecil saya bina. Dia juga sering maturang di Puri Satria, baik selaku kader maupun selaku keluarga,” tandas mantan Bupati Badung 2000-2005 ini.
Sementara itu, saat Sukrawan dan keluarganya hendak pulang dari Puri Satria Denpasar kemarin, sempat ada prosesi maperas, di mana Cok Rat memberikan uang recehan kepada anak-anak mantan ketua DPRD Buleleng 2009-2014 tersebut. “Kalau di Jawa namanya menjalin tali silaturahmi. Kalau di Bali, ini maperas, hubungan kakek dan cucu,” ujar Cok Rat kepada NusaBali seusai pertemuan dengan Sukrawan kemarin sore.
Sedangkan Sukrawan mengatakan, setelah bertemu Cok Rat, dirinya memang roadshow menemui para tokoh PDIP se-Bali. Sebelum ke Puri Satria Denpasar kemarin siang, Sukrawan dan leluarganya lebih dulu tangkil ke kediaman Ida Bagus Putu Wesnawa di Griya Tegaltugu, Kota Gianyar. IBP Wesnmawa merupakan mantan Ketua DPD PDIP Bali dan skaligus Ketua DPRD bali 2004-2009 (sebelum era Cok Rat), yang kini sudah menjadi sulinggih.
”Tadi (kemarin) kami sempat tangkil ke Geriya Tegal Tugu, kediaman Pak Wes, “ ujar Sukrawan kepada NusaBali. Menurut Sukrawan, dengan menemui para tokoh PDIP, dirinya mendapatkan kekuatan secara sekala dan niskala. “Semuanya memberikan restu dan dukungan buat saya. Ini yang menjadikan saya makin mantap dan semangat berjuang di Buleleng. Semoga ada jalan bagi saya dan sekeluarga,” tegas Sukrawan yang sempat dipercaya menjabat Bendahara DPD PDIP Bali 2015-2016 (sebelum akhirnya dipecat). * nat
1
Komentar