Atasi Kebakaran di TPA Bengkala, DLH Terapkan Sanitary Landfill
SINGARAJA, NusaBali
Kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng kembali terjadi beberapa hari yang lalu.
Penyebab kebakaran disebut murni akibat faktor cuaca yang panas tanpa ada faktor kesengajaan. Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Buleleng berusaha mencari solusi guna mencegah hal itu tidak terjadi.
Kadis LH Buleleng, Gede Melandrat dikonfirmasi Jumat (16/7), mengatakan, untuk mencegah kebakaran terjadi lagi, pihaknya akan mencoba menerapkan sistem sanitary landfill. Yakni, penimbunan sampah dengan tanah yang dilakukan berlapis.
Penerapan sistem sanitary landfill ini, lanjut Melandrat, dengan perbandingan setiap 2 meter tumpukan sampah ditutup menggunakan tanah setebal 20 centimeter, lalu dituangkan air agar bisa terserap hingga kedalam sehingga jika terjadi kebakaran api yang ada di tumpukan terdalam bisa padam.
Kata Melandrat, tanah yang digunakan diupayakan dari pengambilan tanah yang berlokasi di Proyek Bendungan Tamblang. DLH Kabupaten Buleleng sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Buleleng terkait hal ini. "Kami sudah koordinasi dengan pihak PUTR, kemudian disarankan untuk mengambil tanah yang ada di proyek Bendungan Tamblang," ujar Melandrat.
Melandrat mengakui, hingga kini Pemerintah Kabupaten Buleleng memang belum bisa melakukan perluasan di TPA Bengkala atau membangun TPA di tempat lain. Untuk itu, pihaknya menghimbau, masyarakat memiliki kepedulian terhadap sampah dengan mengolah sampah berbasis sumber.
"Sampah rumah tangga agar bisa diolah sendiri. Nanti bisa dipakai eco enzim atau pupuk. Kalau sampah plastik sudah ada nilai jual. Jadi jumlah sampah yang dibawa ke TPA Bengkala bisa berkurang dan hanya fokus menerima sampah Residu," lanjut mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KKP) Kabupaten Buleleng ini.
Pihak DLH juga meminta permakluman kepada warga yang terdampak bahwa kebakaran di TPA Bengkala murni akibat cuaca panas. "Soal kondisi ini, mohon maaf dan harap maklum, karena kebakaran ini akibat alam. Bukan karena disengaja. Pembakaran itu sama sekali tidak benar, dan tidak ada niat kami melakukan hal tersebut," tutup Melandrat. *mz
1
Komentar