Wisata Kuliner Serangan 'Tiarap'
PPKM Darurat Berlaku
DENPASAR, NusaBali
Warung- warung kuliner yang merupakan komponen wisata kuliner di kawasan wisata Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan (Densel) ‘tiarap’.
Puluhan warung kuliner yang menyajikan aneka menu seafood, sepi pengunjung. Omset penjualan melorot sampai 90 persen lebih.
Pengelola usaha kuliner yang nota bena rata-rata merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengaku pengeng, karena nyaris tidak ada penghasilan.
“Kalau sudah bulan saja begini (PPKM Darurat) tidak bisa bernafas lagi kita,” ujar I Wayan Loka, salah seorang pemilik warung kuliner seafood.
Dikatakan Loka, sebelum PPKM Darurat, wisata kuliner di Serangan sudah sempat menggeliat. Pengunjung, baik warga Denpasar dan sekitar hingga pelancong dari luar daerah cukup ramai datang menikmati kuliner Serangan.
“Di Serangan ini kan komplit, ada hutan mangrove, pemandangan pantai dan lainnya. Termasuk kuliner merupakan daya tarik wisata Serangan,” lanjut Loka.
Sehingga wisatawan atau pelancong yang datang ke Serangan, tak saja dapat menikmati pemandangan laut, hutan mangrove, aktivitas nelayan dan potensi lainnya.
“Tetapi juga merasakan sensasi cita rasa aneka menu seafood,” kata Loka. Menu seafoodnya bervariasi dan beragam jenisnya. Mulai dari ikan bakar, sop kepala ikan, cumi-cumi, kepiting sampai dengan bulung(rumput laut).
Menurut Loka, geliat wisata kuliner di Serangan dirasakan mulai Februari lalu. Pengunjung dan penikmati kuliner berdatangan. Meskipun keramaian masih jauh dibanding sebelum pandemi Covid-19. Namun itu cukup mengembirakan pengelola usaha kuliner seafood.
“Namun setelah PPKM jadi sepi,” ujar Loka.
Karena itu Loka mengharapkan PPKM Darurat tidak diperpanjang. Atau ditinjau kembali, karena dampak ekonominya sangat terasa bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM seperti usaha kuliner seafood di Serangan.
“Ada puluhan warung kuliner di sini,” ujar I Nyoman Turut, warga Serangan lainnya. Kata Turut, selain pelancong lokal dan luar daerah, wisman juga banyak menyukai kuliner seafood Serangan. “ Kan sebelum pandemi banyak wisman yang datang ke sini (ke Serangan),” ujar Turut, salah seorang dari pengurus pengelola Pelabuhan Sira Angen Serangan.
Pelabuhan Sira Angen Serangan merupakan pelabuhan/dermaga penyeberangan wisatawan menuju perairan Nusa Penida di Klungkung dan Gili Terawangan di Lombok, NTB. “Sekarang sepi. Termasuk warung kuliner juga sepi,” kata Turut. *K17
Pengelola usaha kuliner yang nota bena rata-rata merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengaku pengeng, karena nyaris tidak ada penghasilan.
“Kalau sudah bulan saja begini (PPKM Darurat) tidak bisa bernafas lagi kita,” ujar I Wayan Loka, salah seorang pemilik warung kuliner seafood.
Dikatakan Loka, sebelum PPKM Darurat, wisata kuliner di Serangan sudah sempat menggeliat. Pengunjung, baik warga Denpasar dan sekitar hingga pelancong dari luar daerah cukup ramai datang menikmati kuliner Serangan.
“Di Serangan ini kan komplit, ada hutan mangrove, pemandangan pantai dan lainnya. Termasuk kuliner merupakan daya tarik wisata Serangan,” lanjut Loka.
Sehingga wisatawan atau pelancong yang datang ke Serangan, tak saja dapat menikmati pemandangan laut, hutan mangrove, aktivitas nelayan dan potensi lainnya.
“Tetapi juga merasakan sensasi cita rasa aneka menu seafood,” kata Loka. Menu seafoodnya bervariasi dan beragam jenisnya. Mulai dari ikan bakar, sop kepala ikan, cumi-cumi, kepiting sampai dengan bulung(rumput laut).
Menurut Loka, geliat wisata kuliner di Serangan dirasakan mulai Februari lalu. Pengunjung dan penikmati kuliner berdatangan. Meskipun keramaian masih jauh dibanding sebelum pandemi Covid-19. Namun itu cukup mengembirakan pengelola usaha kuliner seafood.
“Namun setelah PPKM jadi sepi,” ujar Loka.
Karena itu Loka mengharapkan PPKM Darurat tidak diperpanjang. Atau ditinjau kembali, karena dampak ekonominya sangat terasa bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM seperti usaha kuliner seafood di Serangan.
“Ada puluhan warung kuliner di sini,” ujar I Nyoman Turut, warga Serangan lainnya. Kata Turut, selain pelancong lokal dan luar daerah, wisman juga banyak menyukai kuliner seafood Serangan. “ Kan sebelum pandemi banyak wisman yang datang ke sini (ke Serangan),” ujar Turut, salah seorang dari pengurus pengelola Pelabuhan Sira Angen Serangan.
Pelabuhan Sira Angen Serangan merupakan pelabuhan/dermaga penyeberangan wisatawan menuju perairan Nusa Penida di Klungkung dan Gili Terawangan di Lombok, NTB. “Sekarang sepi. Termasuk warung kuliner juga sepi,” kata Turut. *K17
Komentar