Distan Buleleng Terjunkan Tim Dokter Hewan
Jamin Kesehatan Daging Kurban Idul Adha
SINGARAJA, NusaBali
Untuk menjamin kesehatan daging kurban pada saat hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng akan menerjunkan tim dokter hewan untuk mengecek kesehatan hewan kurban.
Petugas ini akan mulai ditugaskan untuk mengecek kesehatan hewan kurban dari sebelum disembelih (antemortem) dan sesudah disembelih (postmortem).
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng, Made Suparma mengatakan, pengecekan ini untuk memastikan pengolahan daging dengan tepat dan menjamin tidak terkontaminasi dengan bibit penyakit. Dengan demikian, daging hewan kurban yang disumbangkan nantinya aman dan layak untuk dikonsumsi.
Selain menggandeng dokter hewan yang ada di masing-masing kecamatan, pengecekan ini juga dilakukan bersama lembaga umat. "Nanti kami bekerjasama dengan lembaga umat terkait untuk bersama-sama melakukan pengawasan sehari sebelum pemotongan dan pada saat hari Idul Adha," jelas Suparma, dikonfirmasi Minggu (18/7) siang.
Suparma membeberkan, sebelum dipotong, kesehatan hewan kurban akan dicek terlebih dahulu dengan pemeriksaan fisik. Meliputi suhu tubuh, bola mata, dan kelopak mata. Setelah hewan kurban dipotong dilakukan pemeriksaan postmortem seperti pada bagian paru-paru dan hati. Hewan sehat, paru-paru berwarna pink tidak lengket dengan bagian tubuh lain, tidak ada cacing hati.
Pihaknya sendiri melayangkan surat kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Buleleng untuk berkoordinasi dalam hal pemeriksaan hewan kurban dari Distan Buleleng. Dia berharap agar PHBI Kabupaten Buleleng menyampaikan lokasi atau tempat pemotongan hewan kurban sehingga memudahkan tim untuk memantau dan pemeriksaan
Di sisi lain, lanjut Suparma, pengawasan di lapangan juga dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang akan dijual ke luar daerah menjelang Idul Adha. Pengawasan ini juga menitikberatkan pada jaminan sapi dan kambing yang dijual itu sudah cukup umur dan dipastikan yang dijual itu adalah yang jantan. Ini penting untuk tetap menjaga populasi di tingkat peternak.
"Pengawasan tetap kami lakukan dan umumnya untuk kurban ini sudah ada syarat dan salah staunya harus jantan dan sudah cukup umur atau sudah menginjak birahi, jadi kecil kemungkinan ternak yang dijual itu adalah betina atau bahkan yang masih anakan," kata Suparma. *mz
1
Komentar