IMI Badung Legawa Atletnya Dicoret
MANGUPURA, NusaBali
Pengkab IMI Badung legawa dan tidak mempermasalahkan salah satu atletnya Made Gede Sadhu Saka Bakti yang turun di beregu putra kelas maksimal 250 CC usia diatas 17 tahun dicoret dari daftar atlet PON Papua.
Pencoretan tak lepas karena kondisi pebalap yang bersangkutan belum maksimal setelah cedera dan posisinya digantikan I Putu Raditya Permana. Dengan demikian, atlet IMI Badung masih tim PON Bali hanya pebalap I Gusti Ngurah Diva Ismayana di kategori individual.
"Bagi kami tidak ada masalah, jadi saat ini mana yang terbaik itu yang dikirim," ucap Ketua Koodinator Wilayah (Korwil) IMI Badung, Gede Agustina Sudarsana, Selasa (20/7).
Menurut pria asal Petang itu, pihaknya mengutamakan mana yang terbaik itulah yang dikirim mewakili Bali. Jadi, sekarang ini bukan lagi bicara Badung. Namun tujuan lebih besar, yakni Bali. Sebab para pebalap nanti tampil membawa nama Bali di PON XX/2021 di Papua. Dia pun sangat yakin Raditya Permana yang biasa disapa Adit asal Tabanan lebih baik dari pebalap Saka asal Badung.
"Pencoretan itu sudah dipertimbangkan dan penilaian tim pelatih. Kita sifatnya menerima saja. Semua ini tujuannya untuk Bali agar lebih bisa berprestasi di PON nanti."kata Sudarsana.
Sebelumnya tim pelatih balap motor Bali mengambil keputusan terkait pebalap motor Gede Saka yang turun di beregu putra kelas maksimal 250 CC usia di atas 17 tahun. Menjelang PON XX/2021 di Papua yang tinggal hitungan dua setengah bulan lagi, dari tiga pebalap yang ada selama ini diputuskan hanya dua orang yang mewakili Bali di PON Papua. Dengan dasar pertimbangan kuota, akhirnya nama Gede Saka dicoret dari daftar PON Papua dan yang dikirim ke Papua I Gusti Ngurah Diva Ismayana (kategori individual dan beregu Kelas 250 CC Usia 17 tahun ke atas) dan Aditya Permana (beregu putra kelas maksimal 250 CC usia diatas 17 tahun).
Menurut pelatih Rofiq, pada akhir 2020 lalu Gede Saka sempat cedera dan status Aditya Permana sebagai pengganti. Dalam perjalanannya, progres Aditya Permana sangat menjanjikan, baik catatan waktu dan kesiapan fisik, teknik maupun mental. Aditya dinilai lebih siap turun di PON Papua, meskipun dalam perkembangannya Gede Saka sudah berangsur pulih untuk latihan kembali. Namun fisiknya diakui belum pulih total kembali. Selain itu kuota yang dikirim ke PON Papua hanya dua pebalap.
Dengan sudah definitif, diharapkan Ismayana dan Raditya mampu memberikan prestasi terbaik untuk Bali di PON Papua. Apalagi peluang merah medali sangat terbuka lebar mengacu hasil Pra PON sebelumnya lewat Ismayana di kategori individual. *dek
Komentar