Polres Badung Jaga Kantor Distributor Oksigen Medis
Cadangan Oksigen di BRSUD Tabanan Hanya Cukup Sampai Pagi Ini
DENPASAR, NusaBali
Kantor PT Samabayu Mandala-Badung (Samator), yang merupakan perusahan distributor Oksigen medis di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, dijaga ketat aparat Polres Badung dan Brimob Polda Bali, Rabu (21/7).
Ini sebagai antisipasi kelangkaan Oksigen di tengah pandemi Covid-19. Sementara, cadangan Oksigen di BRSUD Tabanan hanya cukup smapai Kamis (22/7) pagi ini. Kabag Ops Polres Badung, Kompol I Putu Ngurah Riasa, mengatakan pihaknya mengerahkan 5 personel Polres Badung dan 2 personel Brimob untuk jaga kantor distributor Oksigen medis di Kelurahan Kapal. "Saat ini, kebutuhan Oksigen yang dipasok PT Samator masih aman. Tapi, kami tetap lakukan penjagaan dan pengamanan, karena di beberapa daerah di Indonesia terjadi kelangkaan Oksigen. Jangan sampai ada oknum yang menggangu kebutuhan Oksigen di Bali, khususnya Ba-dung," tegas Kompol Ngurah Riasa, Rabu kemarin.
Kompol Ngurah Riasa menyebutkan, pendistribusian Oksigen saat ini diatur Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Ke mana didistribusikan, berapa jumlahnya, semua melalui Satgas Covid-19 Provinsi Bali. Harus dipastikan, jangan sampai semua rumah sakit mengaku kekurangan Oksigen.
"Pendistribusian Oksigen saat ini tidak bisa sembarangan, artinya diperketat. Masyarakat tidak perlu resah. Saat ini, khusus di Badung, persediaan Oksigen masih aman," katanya.
Selain pengamanan di kantor distributor Oksigen, kata Kompol Ngurah Riana, polisi juga lakukan penjagaan di RSD Badung Mangusada, dengan menerjunkan 7 personel. Tujuannya, agar masyarakat yang membutuhkan Oksigen segera diberi pelayanan.
Sementara, Polda Bali kawal pendistribusian 1.257 tabung Oksigen dan 71 ton Oksigen medis cair ke beberapa rumah sakit di Bali. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi, pengawalan distribusi Oksigen sebanyak itu dilakukan dalam kurun 17-21 Juli 2021.
Kombes Samsi menyebutkan, Oksigen cair tersebut didapat dari PT Aneka Gas Industri Tbk Samator di Banyuwangi, Jawa Timur, yang dikirim menuju RSUD Negara (Jembrana, RSD Mangusada (Badung), RS Bali Mandara (Denpasar), RSUP Sanglah (Denpasar), RS PTN Unud (Badung), RS Jimbaran (Badung), BRSUD Tabanan, RS Siloam (Badung), RSUD Wangaya (Denpasar), dan RSUD Buleleng.
Selain itu, Polda Bali juga sudah mengawal 1.257 tabung Oksigen dari PT Samator Mengwi ke sejumlah rumah sakit, seperti RS Bakti Rahayu (Denpasar), RSUP Sanglah, RS PTN Unud, RS Kasih Ibu, RS Bali Mandara, RSUD Sanjiwani Gianyar, RSUD Wangaya, RS Kasih Ibu Tabanan, RS Nyitdah (Tabanan), RS Payangan (Gianyar), RS Siloam, RS Garba Medika, RS Ganesha (Gianyar), RS Primagana (Gianyar), RS Famili Husada (Denpasar), RS Kasih Ibu Gianyar, dan RSUD Klung-kung.
“Pengawalan dilakukan untuk kelancaran penditstribusian Oksigen agar tiba di rumah sakit dengan aman dan tepat waktu, sehingga kebutuhan Oksigen dapat terpenuhi,” ujar Kombes Syamsi dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Rabu kemarin. Kecuali itu, Polda Bali juga melakukan inventarisasi perusahaan penyuplai Oksigen dan rumah sakit yang membutuhkan pasokan Oksigen medis.
Sementara itu, BRSUD Tabanan mengalalami kelangkaan Oksigen di tengah membludaknya pasien Covid-19. Sisa Oksigen liquid di BRSUD Tabanan diperkirakan hanya cukup sampai Kamis pagi ini.
Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila, menyatakan saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat mencapai 74 orang. Menurut dr Susila, sudah disiapkan cadangan 60 tabung Oksigen yang hanya cukup sampai Kamis pagi. “Kami berburu tabung Oksigen ke RSD Mangusada, dengan kapasitas pembagian sedikit,” jelas dr Susila di Tabanan, Rabu kemarin.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BRSUD Tabanan hanya bisa menunggu pembagian Oksigen dari Satgas Covid-19 Provinsi Bali. Pasalnya, hingga kemarin BRSUD Tabaan belum mendapat jadwal pasokan Oksigen liquid. “Kita masih menunggu informasi soal ini. Kami ajukan 1,5 ton Oksigen yang liquid per hari. Kalau misalnya tidak datang, terpaksa terus berburu Oksigen tabung ke RSD Mangusada,” papar Susila.
Di sisi lain, beredar informasi Oksigen di RSUP Sanglah mulai menipis. Namun, Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana MKes, mengatakan kebutuhan Oksigen sejauh ini masih mencukupi dan selalu dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Provinsi Bali.
“Kalau ketersediaan oksigen di RSUP Sanglah, tentunya kami memang rutin mendapat pasokan, karena sudah diatur oleh Satgas Covid-19 Provinsi Bali. Per hari kebutuhan kami rata-rata 8 ton Oksigen, sehingga tentu suplainya juga kurang lebih sebanyak itu. Tidak ada masalah,” ujar Sudana dalam siaran virtual, Rabu petang.
Sudana menyebutkan, ketersediaan Oksigen yang saat ini urgen juga harus dibagi-bagi ke beberapa rumah sakit rujukan di Bali. Setiap hari, rata-rata ada dua kendaraan tangki membawa Oksigen cair ke Bali dengan rata-rata muatan 10-15 ton. “Kendaraan ini keliling, tidak hanya menyuplai Oksigen untuk RSUP Sanglah, tapi juga layani beberapa rumah sakit di Bali,” papar Sudana sembari menyebut untuk ketersediaan APD maupun obat-obatan di RSUP Sanglah, hingga saat ini masih aman karena sudah direncanakan kebutuhan per harinya.
Sedangkan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian RSUP Sanglah per 21 Juli 2021, kata Sudana, dari 223 tempat tidur yang digunakan sebagai penanganan Covid-19, telah terpakai 177 bed. Jika diprsentasekan, BOR RSUP Sanglah sudah mencapai 79,4 persen. “Dari 223 tempat tidur, 100 bed di antaranya merupakan tempat tidur non ICU dan terisi 71 pasien. Sedangkan 123 tempat tidur ICU terisi se-banyak 106 pasien,” katanya. *pol,des,ind
1
Komentar