Stimulus Pedagang Pasar Blahbatuh Macet
Ada 449 pedagang memiliki 563 tempat (kios, los, toko) total dana yang disiapkan Rp 875.500.000.
GIANYAR, NusaBali
Bantuan dana stimulus untuk para pedagang Pasar Blahbatuh di Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar,
pasca musibah kebakaran pasar, Selasa (15/6), hingga kini tak kunjung cair alias macet. Ada 449 pedagang yang kios,toko, dan tempat, berikut barang dagangannya ludes terbakar, hingga mereke berhak atas stimulus itu.
Para pedagang mempertanyakan kepastian kapan dana itu akan cair. Dengan dana itu nanti, pedagang akan bisa mereka-reka barang dagangan yang akan dibeli untuk dijual kembali. Pedagang juga sedang menjerit karena terdampak pandemi Covid-19 ini.
‘’Tolong lah secepatnya dana itu dicairkan. Kami sangat membutuhkan,’’ ujar salah seorang pedagang yang enggan nama dimediakan, Kamis (22/7).
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar Ida Bagus Putu Suamba, mengatakan pencairan dana bantuan ini sedang diproses. "Sudah diverifikasi, saat ini data amprahan telah disetorkan ke Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar. Saat ini prosesnya masih diperiksa," jelas mantan Camat Ubud ini.
Ida Bagus Suamba mengatakan, ada 449 pedagang memiliki 563 tempat (kios, los, toko) total dana yang disiapkan Rp 875.500.000, bersumber dari APBD Gianyar tahun 2021. "Antara jumlah pedagang dan jumlah tempat itu tidak sama, karena ada satu pedagang memiliki lebih dari satu kios," ujarnya.
Dalam rinciannya, pengajuan bantuan tersebut juga diberikan kepada pemilik rumah di samping pasar yang juga menjadi korban. Yakni disiapkan Rp 100 juta, dan 22 toko dengan 21 pemilik disiapkan jumlahnya Rp 66 juta. Tiap tempat mendapat Rp 3 juta.
Ada juga 243 kios/los dengan 184 pemilik, total stimulus Rp 486 juta atau setiap tempat dibantu Rp 2 juta. Sementara emperan, pelataran, temporer terdapat 298 tempat dengan 244 pemilik, total stimulus Rp 223.500.000. Jumlah bantuan yang diberikan per tempat Rp 750.000. "Jumlah tempat 563. Jumlah orang 449. Total biaya Rp 875.5 juta. Itu perorangan adalah rumah yang terbakar di sebelah selatan pasar Rencana dibantu Rp 100 juta. Karena yang terbakar rumah dan merajan," ujarnya.
Dia menegaskan kembali, jumlah tempat beda dengan jumlah orang. Karena ada orang yang punya tempat lebih dari satu. Sesuai dengan instruksi pimpinan yang dihitung kerugian adalah pertempat. "Yang dihitung pertempat, sesuai perintah pak bupati," ujarnya.
Kepala BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) Gianyar Ngakan Jati Ambarsika, saat dikonfirmasi terkait proses pencairan stimulus pedagang, mengatakan saat ini masih proses administrasi. Terkait kapan akan disalurkan dia belum memberikan jawaban. "Sedang kami proses administrasi pembayarannya dan kami upayakan secepatnya," ujarnya singkat. *nvi
pasca musibah kebakaran pasar, Selasa (15/6), hingga kini tak kunjung cair alias macet. Ada 449 pedagang yang kios,toko, dan tempat, berikut barang dagangannya ludes terbakar, hingga mereke berhak atas stimulus itu.
Para pedagang mempertanyakan kepastian kapan dana itu akan cair. Dengan dana itu nanti, pedagang akan bisa mereka-reka barang dagangan yang akan dibeli untuk dijual kembali. Pedagang juga sedang menjerit karena terdampak pandemi Covid-19 ini.
‘’Tolong lah secepatnya dana itu dicairkan. Kami sangat membutuhkan,’’ ujar salah seorang pedagang yang enggan nama dimediakan, Kamis (22/7).
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar Ida Bagus Putu Suamba, mengatakan pencairan dana bantuan ini sedang diproses. "Sudah diverifikasi, saat ini data amprahan telah disetorkan ke Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar. Saat ini prosesnya masih diperiksa," jelas mantan Camat Ubud ini.
Ida Bagus Suamba mengatakan, ada 449 pedagang memiliki 563 tempat (kios, los, toko) total dana yang disiapkan Rp 875.500.000, bersumber dari APBD Gianyar tahun 2021. "Antara jumlah pedagang dan jumlah tempat itu tidak sama, karena ada satu pedagang memiliki lebih dari satu kios," ujarnya.
Dalam rinciannya, pengajuan bantuan tersebut juga diberikan kepada pemilik rumah di samping pasar yang juga menjadi korban. Yakni disiapkan Rp 100 juta, dan 22 toko dengan 21 pemilik disiapkan jumlahnya Rp 66 juta. Tiap tempat mendapat Rp 3 juta.
Ada juga 243 kios/los dengan 184 pemilik, total stimulus Rp 486 juta atau setiap tempat dibantu Rp 2 juta. Sementara emperan, pelataran, temporer terdapat 298 tempat dengan 244 pemilik, total stimulus Rp 223.500.000. Jumlah bantuan yang diberikan per tempat Rp 750.000. "Jumlah tempat 563. Jumlah orang 449. Total biaya Rp 875.5 juta. Itu perorangan adalah rumah yang terbakar di sebelah selatan pasar Rencana dibantu Rp 100 juta. Karena yang terbakar rumah dan merajan," ujarnya.
Dia menegaskan kembali, jumlah tempat beda dengan jumlah orang. Karena ada orang yang punya tempat lebih dari satu. Sesuai dengan instruksi pimpinan yang dihitung kerugian adalah pertempat. "Yang dihitung pertempat, sesuai perintah pak bupati," ujarnya.
Kepala BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) Gianyar Ngakan Jati Ambarsika, saat dikonfirmasi terkait proses pencairan stimulus pedagang, mengatakan saat ini masih proses administrasi. Terkait kapan akan disalurkan dia belum memberikan jawaban. "Sedang kami proses administrasi pembayarannya dan kami upayakan secepatnya," ujarnya singkat. *nvi
Komentar