Aplikasi Pelacak Ikan FishGo Diverifikasi
MANGUPURA, NusaBali
Aplikasi pelacak ikan dengan Sistem Internet of Things ‘Patriot’ menggunakan aplikasi FishGo kini memasuki tahap verifikasi dan observasi lapangan. Ini merupakan rangkaian pada Ajang Kompetisi Inovasi pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021.
Verifikasi dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) di Balai Kelompok Nelayan Pantai Kedonganan, Jumat (23/7). Ajang ini diselenggarakan oleh KemePAN-RB. Kegiatan yang diawali presentasi dan wawancara dengan tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 ini dihadiri sekaligus sebagai penguji dari KemenPAN-RB, yakni Harris Turino dan Nurjaman Mochtar, Kepala Balitbang Badung I Wayan Suambara, Kabag Organisasi I Wayan Putra Yadnya, dan pejabat terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Dalam presentasinya, Staff Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Badung I Gede Merta Yoga Pratama, memaparkan pendeteksi area tangkapan ikan dengan Sistem Internet of Things “Patriot” menggunakan aplikasi FishGo bertujuan untuk membantu nelayan di Kabupaten Badung agar bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki. Menggunakan aplikasi ini, katanya, nelayan dapat dengan mudah mengetahui lokasi penangkapan ikan, dengan begitu pencarian ikan oleh pada nelayan lebih efisien.
Tidak itu saja, aplikasi ini memuat informasi terkait rute yang aman untuk melaut. Di samping itu, terdapat juga fitur baru, di antaranya informasi cuaca, ketinggian gelombang air laut, pertolongan pertama apabila terjadi keadaan darurat, lokasi harian daerah potensial penangkapan ikan, laporan jumlah tangkapan ikan harian nelayan, serta jumlah user aktif harian. “Di aplikasi ini terdapat tombol SOS, yang bisa diaktifkan apabila terjadi masalah di tengah laut, sehingga tim BPBD Badung bisa langsung menolong,” jelas Yoga Pratama.
Selain meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di tengah pandemi, Pemkab Badung juga berharap bisa meningkatkan minat kalangan muda untuk menjadi seorang nelayan di masa pandemi dan masa depan, dengan kehadiran teknologi ini. Menurut Yoga Pratama, aplikasi ini memiliki peluang yang besar untuk diterapkan di daerah lain, karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia didukung jumlah pengguna smartphone di Indonesia.
Sementara itu perwakilan Kelompok Nelayan Pantai Kedonganan, Made Gita, mengapresiasi dengan adanya aplikasi ini. Sebab, kata dia, sangat membantu dalam menangkap ikan. Aplikasi ini dapat meningkatkan produksi hasil tangkapan, sekaligus menjaga keberlanjutan perikanan Indonesia.
“Biasanya kadang-kadang dapat ikan, kadang tidak dapat. Lebih sering tidak dapatnya, karena kami tidak tahu posisi ikan. Tetapi dengan menggunakan aplikasi ini, kami bisa mengetahui di mana posisi ikan dan kemudian kami coba langsung ke posisi ikan, dan memang ada ikannya,” kata Gita. *ind
1
Komentar