Widi Siap Menatap Paralympic
Sebagai satu-satunya atlet dari angkat berat, Widi merasa beban ada di pundaknya. Namun dia akan berusaha sekuat tenaga mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia. Kini dia terus mempersiapkan diri.
JAKARTA, NusaBali
Atlet angkat berat andalan Bali Ni Nengah Widiasih (Widi) siap berlaga di kelas 41 kg Paralympic Games di Tokyo, Jepang, pada 24 Agustus-5 September 2021. Rencana Widi dkk berangkat ke Tokyo pada 19 Agustus mendatang. Kini, Widi terus mempersiapkan diri meraih prestasi di paralympic.
"Atlet Paralympic yang lolos diumumkan pada 13 Juli lalu. Indonesia meloloskan 24 atlet. Dari angkat berat, saya satu-satunya," ujar Widi, Jumat (23/7).
Sebagai satu-satunya atlet dari angkat berat, Widi mengaku cukup berat, karena beban ada di pundaknya. Namun Widi akan berusaha sekuat tenaga mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia. Widi pun terus mempersiapkan diri berlaga di Paralympic Tokyo. Dia berlatih dua kali dalam sehari, pagi dan sore dengan waktu dua jam.
"Latihan saya lakukan sampai mendekati keberangkatan ke Tokyo," kata peraih medali perunggu Paralympic Games 2016 di Brasil ini.
Latihan berlangsung di penginapan dengan menerapkan protokol kesehatan. Widi juga tidak diperkenankan interaksi dengan banyak orang. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kesehatannya.
Anak kedua dari dua bersaudara itu terakhir mengikuti kualifikasi Paralympic pada Kejuaraan Dunia di Dubai, 19-24 Juni. Selain Widi, Indonesia mengirimkan Sriyanti di kelas +86 kg dan Siti Mahmudah di kelas 79 kg.
Sriyanti dan Siti Mahmudah gagal meraih medali. Sedangkan Widi meraih medali perunggu dengan angkatan 97 kg, yang berhasil dilakukan pada kesempatan kedua. Peraih emas berasal dari China, Guo Lingling dengan angkatan 107 kg.
"Medali perak diraih atlet Nigeria dengan angkatan 104 kg. Namun atlet Nigeria tidak lolos Paralympic, karena pointnya kurang," kata Widi.
Bagi Widi, Kejuaraan Dunia di Dubai ibarat Paralympic mini. Sebab, lawan-lawan yang dia hadapi akan bertemu kembali di Paralympic Tokyo. Untuk itu, persaingan akan ketat meski atlet Nigeria tidak ikut bertanding di Paralympic Tokyo. Pasalnya, atlet yang di bawah Widi saat Kejuaraan Dunia di Dubai nilainya berdekatan seperti dari Inggris, Venezuela, Kenya dan Ukraina. *k22
"Atlet Paralympic yang lolos diumumkan pada 13 Juli lalu. Indonesia meloloskan 24 atlet. Dari angkat berat, saya satu-satunya," ujar Widi, Jumat (23/7).
Sebagai satu-satunya atlet dari angkat berat, Widi mengaku cukup berat, karena beban ada di pundaknya. Namun Widi akan berusaha sekuat tenaga mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia. Widi pun terus mempersiapkan diri berlaga di Paralympic Tokyo. Dia berlatih dua kali dalam sehari, pagi dan sore dengan waktu dua jam.
"Latihan saya lakukan sampai mendekati keberangkatan ke Tokyo," kata peraih medali perunggu Paralympic Games 2016 di Brasil ini.
Latihan berlangsung di penginapan dengan menerapkan protokol kesehatan. Widi juga tidak diperkenankan interaksi dengan banyak orang. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kesehatannya.
Anak kedua dari dua bersaudara itu terakhir mengikuti kualifikasi Paralympic pada Kejuaraan Dunia di Dubai, 19-24 Juni. Selain Widi, Indonesia mengirimkan Sriyanti di kelas +86 kg dan Siti Mahmudah di kelas 79 kg.
Sriyanti dan Siti Mahmudah gagal meraih medali. Sedangkan Widi meraih medali perunggu dengan angkatan 97 kg, yang berhasil dilakukan pada kesempatan kedua. Peraih emas berasal dari China, Guo Lingling dengan angkatan 107 kg.
"Medali perak diraih atlet Nigeria dengan angkatan 104 kg. Namun atlet Nigeria tidak lolos Paralympic, karena pointnya kurang," kata Widi.
Bagi Widi, Kejuaraan Dunia di Dubai ibarat Paralympic mini. Sebab, lawan-lawan yang dia hadapi akan bertemu kembali di Paralympic Tokyo. Untuk itu, persaingan akan ketat meski atlet Nigeria tidak ikut bertanding di Paralympic Tokyo. Pasalnya, atlet yang di bawah Widi saat Kejuaraan Dunia di Dubai nilainya berdekatan seperti dari Inggris, Venezuela, Kenya dan Ukraina. *k22
Komentar