Perumda Pasar Bagi Ratusan Bungkus Nasi Gratis
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 600 bungkus nasi untuk sarapan pagi dibagikan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Buleleng, Jumat (23/7) pagi kemarin.
Ratusan nasi gratis yang disebar di empat titik ludes dalam hitungan menit. Pedagang dan masyarakat umum yang sedang berada di titik pembagian langsung menyerbu rezeki di pagi buta itu. Dirut Perumda Pasar I Made Agus Yudiarsana mengatakan, pembagian nasi gratis, merupakan partisipasi Perumda Pasar untuk berbagi kepada sesama. Terutama dalam situasi terpuruknya ekonomi masyarakat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun hanya nasi bungkus untuk sarapan pagi, diharapkan dapat membantu sesama.
“Ini hanya kegiatan berbagi dan peduli bersama. Meskipun hanya sarapan pagi, mudah-mudahan dapat membantu saudara kita yang tengah kesusahan saat ini,” ucap Agus Yudi. Pembagian nasi bungkus gratis ini dibagikan di empat titik. Yakni di Jalan Diponegoro kawasan Pasar Anyar Buleleng, depan RTH Yowana Asri Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, di depan Pasar Banjar, Desa/Kecamatan Banjar, serta di Jalan Gajah Mada, Kelurahan/Kecamatan Seririt, Buleleng. Titik pembagian nasi gratis ini memang menyasar kawasan sekitar pasar, sehingga tak hanya masyarakat umum, tetapi pedagang di pasar juga merasakan kehadiran Perumda yang menaungi mereka.
Agus Yudi pun mengatakan akan mempertimbangkan aksi berbagi kembali, jika pandemi belum dapat ditekan. Sementara itu, PPKM yang diberlakukan sejak tanggal 3 Juli lalu juga disebutnya berdampak pada aktivitas perdagangan dan juga tingkat kunjungan di pasar yang dikelola Perumda Pasar. Padahal aktivitas ekonomi di pasar pada masa pandemi sudah sempat meningkat hingga 80 persen dari keterpurukan awal pandemi hanya 50 persen.
Aktivitas pedagang dan tingkat kunjungan masyarakat ke pasar kembali terjun bebas saat masa PPKM. “Banyak toko tutup, kemudian yang di sektor kuliner karena pembatasan jam buka dan tidak boleh makan di tempat mereka memilih tutup. Daripada buka tapi berpotensi rugi. Seperti pasar kuliner Taman Kota seharinya yang buka hanya 3-4 pedagang maksimal 8 pedagang. Padahal di sana ada puluhan pedagang,” kata Yudiarsana.
Tingkat kunjungan pembeli turun drastis juga dialami Pasar Banyuasri selama PPKM. Banyak warga yang akan berbelanja di pasar putar balik karena di sebarang pasar, tepatnya di depan RTH Yowana Asri ada pos penyekatan dalam kota. “Kemarin imbas penyekatan juga lumayan berdampak di Pasar Banyuasri. Tetapi sekarang sudah mulai ada kunjungan karena pos penyekatan sudah dipindahkan beberapa hari ini. Rata-rata sekarang aktivitas pasar ada pada angka 50 persen,” imbuh pejabat asal Kecamatan Banjar ini. *k23
1
Komentar