AA Ngurah Agung: Hotel di Bali Sudah Saatnya Jadi Karantina Penumpang Pesawat dari Luar Negeri
Potensi Pendapatan Ratusan Miliar Rupiah Per Bulan Menguap ke Luar Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Akomodasi pariwisata di Bali diusulkan bisa dijadikan sebagai salah satu tempat karantina bagi warga negara asing (WNA) yang baru mendarat di Indonesia.
Sejak Februari 2021, pintu masuk internasional hanya dibuka di Bandara Soekarno Hatta (Banten), Juanda (Surabaya), Sam Ratulangi (Manado) dan Kualanamu (Medan). “Pintu masuk Bali untuk wisman sudah saatnya dibuka kembali,” tegas Anak Agung Ngurah Agung, Panglingsir Puri Gerenceng Pemecutan Denpasar, Minggu (25/7/2021).
Diakui bahwa wisman-wisman ini tidak akan dilepas begitu saja, melainkan harus menjalani karantina selama delapan hari plus rapid test PCR. "Atau bisa juga diwajibkan sudah memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19," kata Ngurah Agung. “Inilah potensi yang bisa diperoleh sektor pariwisata Bali. Daripada uang karantina lari ke Jakarta, kenapa tidak kita manfaatkan saja,” imbuh pelaku pariwisata toko oleh-oleh ini.
Dalam kalkulasinya, untuk karantina di hotel bintang 3 hingga 5 selama 8 hari, akan banyak membantu pariwisata Bali, khususnya sektor perhotelan yang saat ini megap-megap. “Minimal Rp 6,5 juta hingga Rp 20 juta bisa diperoleh hotel dari setiap tamu. Jadi hitungan saya, ada potensi minimal Rp 200 miliar lebih setiap bulannya,” kata Ngurah Agung.
Ditanya hitungan dari mana, Ngurah Agung menyebut kisaran WNA datang ke Indonesia selama masa pandemi ada di angka 100.000an kedatangan. Sedangkan kontribusi Bali selama ini, diketahui menyumbangkan 40 persen kedatangan WNA di Indonesia.
“Prokesnya yang akan kita ketati. Dan dengan demikian, yang datang benar-benar wisatawan kelas luxury. Masa kunjung panjang, dan menghabiskan belanjanya di Bali juga besar. Efeknya pun akan kemana-mana, bukan hanya hotelnya saja, melainkan akan terjadi multiplier effect sektor lain, termasuk toko oleh-oleh,” seru Ngurah Agung yang puluhan tahun menggeluti usaha artshop ini.
Dua kali rancangan pembukaan pariwisata Bali pada September 2020 dan Juli 2021 yang tidak menjadi kenyataan, disebut Ngurah Agung harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Pandemi sulit hilang, sudah saatnya kita bersiap hidup berdampingan dengan virus Corona seperti yang dicaangkan Singapura tempo hari,” ujar sosok yang identik dengan udeng dan topi baret ini.
Untuk itu, lanjutnya, herd immunity di Pulau Dewata yang harus semakin digencarkan. Semua orang, baik warga Bali maupun pendatang yang ada di Pulau Dewata harus mendapatkan akses vaksinasi. “Untuk saudara-saudara dari luar Bali yang kebetulan sekarang berada di Bali tolong juga dibantu akses mendapatkan layanan vaksin,” pesan Ngurah Agung.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tanggal 23 Juli 2021, jumlah orang yang sudah divaksin tahap I mencapai 2.994.550 (99,95%). Sedangkan vaksin tahap II terdata 788.148 orang (26,31%). Target vaksin secara keseluruhan adalah 2.996.060 orang. *mao
Komentar