Rawan Kecelakaan, Warga Harap Proyek Drainase Jalan Pantai Purnama Cepat Tuntas
Proyek Drainase
Pantai Purnama
Kecamatan Sukawati
Gorong-gorong
PT Jangkar Sejati Utama
CV Tri Matra Disain
GIANYAR, NusaBali
Masyarakat Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, menyambut antusias proyek perbaikan drainase di Jalan Raya Pantai Purnama, tepatnya dari Banjar Palak - Banjar Telabah, Desa Sukawati. Namun, kini warga pelaksanaan proyek tersebut membuat masyarakat khawatir.
Untuk diketahui, wilayah perbaikan tersebut memang terjadi pendangkalan got yang menyebabkan sering kebanjiran jika musim hujan. Sebab sejak tiga minggu terakhir, warga merasa ada penurunan aktivitas pengerjaan. Jika biasanya, ada alat berat dan pekerja sembari mengatur lalu lintas, saat ini relatif sepi aktivitas. Jalan aspal yang sudah terlanjur digali buruh proyek untuk dipasangkan beton, dibiarkan menganga. Hanya di beberapa tempat saja, gorong-gorong sudah tertutup sempurna. Namun sebagian besar masih terbuka.
Beberapa warga setempat mengakui sering terjadi kecelakaan orang jatuh karena material masih berserakan di sekitar proyek. "Jalan sekarang jadi sempit, arus lalu lintas otomatis macet jika ramai. Sudah ada yang kecelakaan lewat di sekitar proyek ini. Banyak masyarakat komplain," ujar warga yang enggan namanya dikorankan, Minggu (25/7).
Warga ini sempat bertanya kepada pekerja proyek. Alasanny, pekerjaan proyek tersendat karena kehabisan bahan material. Warga menginginkan, jika masih kurang bahan, lebih baik jalan jangan dibongkar dulu.
Pejabat Perbekel Sukawati I Wayan Asdita Adi saat dikonfirmasi mengatakan belum mendengar keluhan masyarakat tersebut. "Mengenai keluhan masyarakat saya belum mendengar. Nanti saya akan konfirmasi kepada perangkat desa," jelasnya singkat. Namun demikian, Wayan Adi mengaku sudah berkoordinasi dengan pemborong agar dipercepat pelaksanaannya. Menurut hasil koordinasi tersebut, pemborong mengatakan material tutup gorong-gorong baru datang Minggu (25/7) kemarin. "Katanya, untuk tutup gorong-gorong itu besok (Senin ini, Red) akan memakai alat berat," jelas Wayan Adi.
Dikatakan pula, tutup gorong-gorong terlambat karena produksinya memerlukan perhitungan waktu. "Katanya, tutup itu menunggu umur beton. Karena kalau belum umur sesuai dengan persyaratan, tidak bisa diangkut dan pasang," jelasnya.
Untuk diketahui, informasi pada papan proyek tertulis Pembangunan Drainase Sukawati ini di bawah instansi Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali, Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Bali, Dirjen Ciptakan Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat RI. Proyek ini menggunakan dana APBN senilai Rp 20 miliar, mulai dikerjakan sejak 19 Februari 2021 selama 240 hari kalender. Sebagai pelaksana, PT Jangkar Sejati Utama dengan konsultan supervisi CV Tri Matra Disain. 7nvi
1
Komentar