Masuk Bali dengan Nyamar sebagai Awak Kendaraan Logistik
Lolos dari Gilimanuk, 10 Penumpang Travel Terjaring Razia Vaksinasi di Negara
10 penumpang travel yang terjaring razia vaksinasi di Negara hendak pergi ke Denpasar untuk kerja sebagai buruh proyek. Mereka sempat diberi layanan vaksinasi di lokasi razia, sebelum kemudian dibawa ke Mapolres Jembrana
NEGARA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana amankan 10 orang yang lolos dari Pelabuhan Gilimanuk dan masuk ke Bali dalam kondisi belum divaksin. Mereka menyeberang ke Bali dengan naik truk berbeda-beda, nyamar sebagai awak kendaraan logistik, sebelum dijemput di Gilimanuk menggunakan mobil travel.
Sepuluh (10) orang tersebut diamankan saat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana menggelar razia vaksinasi di depan Kantor Camat Negara, Jalan Udayana Negara, Senin (26/7) pagi. Mereka yang semuanya asal Jember, Jawa Timur itu ditemukan dalam satu mobil travel dengan tujuan Denpasar. Mereka semuanya belum vaksinasi dan lolos pemeriksaan di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) dan Pelabuhan Gilimanuk (Kecamnatan Melaya, Jembrana).
Mobil travel yang ditumpangi 10 orang ini adalah Minibus bernopol P 1513 WN yang dikemudikan Kholil, sopir asal Jember, Jawa Timur yang tinggal di Denpasar. Saat diperiksa petugas, 10 penumpang travel ini mengaku hendak kerja sebagai buruh proyek di Denpasar. Mereka tidak memiliki surat keterangan vaksinasi. Hanya sang sopir Kholil yang bisa menunjukan kartu vaksinasi. Tapi, mereka membawa Suket negatif Covid-19 berdasar hasil rapid test antigen.
Sopir travel, Kholil, menjelaskan 10 penumpang yang dibawanya ke Bali itu merupakan rombongan buruh proyek asal Jember, Jawa Timur. Mereka hendak bekerja sebagai buruh proyek di Denpasar.
Menurut Kholil, 10 orang buruh proyek tersebut dijemputnya langsung dari Denpasar ke Pelabuhan Gilimanuk. “Saya hanya disuruh menjemput ke Gilimanuk, lalu diminta mengantar mereka ke Denpasar untuk kerja. Tidak tahu bagaimana mereka lolos. Karena saya hanya disuruh jemput di Gilimanuk,” cerita Kholil.
Sedangkan salah satu dari 10 buroh proyek yang terjaring tersebut, Amron, mengaku dia bersama 9 temannya, semula berangkat dari Jember dengan naik truk dan mobil Pick Up berbeda-beda ke Pelabuhan Gilimanuk. Dengan menumpang sejumlah kendaraan barang tersebut, mereka menyamar seolah menjadi awak kendaraan logistik, sehingga tidak diminta kartu vaksinasi di pelabuhan.
Saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk, mereka hanya diminta menunjukkan Suket negatif Covid-19. “Kami semula naik truk berbeda dari Jember, terus mobil travelnya jemput di Gilimanuk,” cerita Amron.
Sementara itu, 10 orang yang terjadring razia di depan Kantor Camat Negara ini kemarin pagi langsung diberikan layanan vaksinasi di TKP. Namun, setelah vaksinasi, 10 orang penumpang travel bersama sopir Kholil dan kendaraannya langsung diamankan ke Mapolres Jembrana di Negara, untuk diminta keterangan lebih lanjut.
“Mereka diserahkan ke Polres Jembrana. Masih didalami bagaimana mereka lolos ke Bali. Tetapi, dari keterangan awal, para penumpang travel ini sebelumnya menyeberang naik mobil logistik secara terpisah, lalu mereka berkumpul di Gilimanuk untuk kemudian dijemput mobil travel,” ungkap Kapolsek Negara, AKP I Gusti Made Sudarma Putra, yang ikut memimpin razia vaksinasi di depan Kantor Camat Negara, Senin kemarin.
Terkait dengan syarat pelaku perjalanan berupa Suket negatif Covid-19, menurut AKP Sudarma Putra, 10 penumpang travel tersebut sudah memilikinya. Dari pengecekan Suket hasil negatif rapid test antigen itu dipastikan asli. “Suket hasil rapid test antigen semuanya dipastikan asli,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Jembrana ini.
Sementara, selain menjaring 10 penumpang travel tersebut, dalam razia vaksinasi yang dilaksanakan di depan Kantor Camat Negara kemarin juga terjaring 52 warga yang belum vaksinasi. Dari jumlah itu, 7 orang di antaranya dinyatakan tidak lolos screening kesehatan.
Pada saat bersamaan, Senin kemarin, juga dilaksanakan razia vaksinasi di Kantor Camat Jembrana kawasan Kelurahan Dauhwaru. Dalam razia yang khusus menyasar pengguna jalan dari arah timur (Denpasar) tersebut, petugas menjaring 42 warga yang belum vaksinasi. Dari jumlah itu, 8 orang di antaranya dinyatakan tidak lolos screening kesehatan, sehingga hanya 35 orang yang divaksin di lokasi razia. 7 ode
1
Komentar