Bupati Sanjaya Bentuk ASN Gotong Royong Bantu Beli Mesin Konsentrator Oksigen
TABANAN, NusaBali
Mengatasi kesulitan mendapatkan oksigen untuk pasien di tengah pandemi Covid-19, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya membuat program ASN Gotong Royong.
Lewat program ini ASN khususnya PNS diminta menyumbang minimal Rp 100.000 per orang. Nantinya hasil patungan tersebut akan digunakan membeli mesin konsentrator oksigen.
Bupati Sanjaya mengatakan, pembentukan ASN Gotong Royong ini diputuskan dalam rapat secara zoom meeting yang digelar bersama pimpinan OPD pada Minggu (25/7) malam. Tujuannya untuk berbagi kepada masyarakat. “Dulu ada namanya ASN Peduli, sekarang saya ubah jadi ASN Gotong Royong, walaupun sedikit, tetap kita bantu,” ujarnya, Senin (26/7).
Menurut Bupati Sanjaya, hasil dari program ASN Gotong Royong nanti jika sudah terkumpul selain untuk membantu sembako kepada masyarakat, juga diperuntukkan membantu mengatasi kesulitan oksigen terutama untuk merawat pasien di sejumlah rumah sakit di Tabanan.
“Di samping nanti membantu sembako, ada diskusi kita kekurangan oksigen. Untuk itu disepakati program ASN Gotong royong ini membantu ketersediaan oksigen di Tabanan,” tegas Bupati Sanjaya.
Dia menekankan selama program ASN Gotong Royong ini berjalan untuk pembelian sembako diminta jangan sampai membeli secara kartel. Namun lebih membeli kepada masyarakat yang memang berjualan sembako dan membutuhkan. “Saya harapkan, dalam membeli ini transparan jangan sampai ada kartel. Beli di masyarakat yang membutuhkan,” tegas Bupati Sanjaya.
Sekda Tabanan Gede Susila menambahkan, program ASN Gotong Royong ini secepatnya akan dieksekusi. Sumbangan ASN bentuknya tidak dipotong gaji melainkan sukarela, namun minimal ASN menyumbang Rp 100.000 per orang. “Hasil pertemuan dengan teman-teman segera dieksekusi, dan langsung dikoordinir masing-masing kepala OPD,” kata Sekda Susila.
Dipaparkan Sekda Susila hasil dari program ASN Gotong Royong tersebut akan digunakan untuk membantu sembako gratis kepada masyarakat dan membantu menyediakan mesin konsentrator oksigen. Satu mesin ini harganya Rp 23 juta. “Katanya mesin ini dapat menyediakan oksigen dari alam, kemungkinan nanti bisa membeli lebih dari satu, tergantung berapa dapat kumpulkan sumbangan,” tegasnya.
Dan nantinya ketika alat ini bisa dibeli, otomatis akan digunakan untuk membantu menyediakan oksigen di sejumlah rumah sakit yang selama ini memang kewalahan untuk mendapat oksigen di Tabanan. “Kita lihat nanti, rumah sakit mana yang harus dibantu untuk pemenuhan kebutuhan oksigen ini,” kata Sekda Susila, pejabat asal Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan.
Di sisi lain angka kasus Covid-19 di Tabanan masih tinggi. Per 26 Juli 2021 terjadi tambahan kasus sebanyak 167 orang, disertai laporan pasien meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 7 orang, dan angka kesembuhan mencapai 65 orang. Sebagian besar yang terkonfirmasi positif masih menjalani isolasi mandiri.
Sekda Susila menegaskan, untuk tempat isolasi terpusat bagi pasien orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR), Tabanan sudah menyiapkan hampir 360 bed. Rinciannya di asrama Poltrada (Politeknik Transportasi Darat) Bali 284 bed, mes Pramuka 36 bed, dan Wisma PLN 40 bed. “Mohon juga bantuan sampaikan kepada masyarakat bahwa Tabanan sudah siapkan isolasi terpusat. Bagi masyarakat yang masih isolasi mandiri diminta lakukan isolasi terpusat,” tandas Sekda Susila.
Ditegaskannya untuk pelaksanaan isolasi terintegrasi ini Dinas Kesehatan Tabanan sudah lakukan zoom meeting bersama jajaran polisi dan TNI. "Yang penting kita sudah siap untuk menyediakan kamar isolasi,” ucap Sekda Susila. 7 des
Komentar