Bali Catat 3 Rekor Sekaligus di 28 Juli
Pemprov Minta Bantuan TNI / Polri Dorong Isolasi Terpusat
Dalam sehari, di Bali muncul 1.452 kasus baru Corona, 955 pasien sembuh, 44 pasien meninggal
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali mencatat tiga rekor sekaligus pada 28 Juli 2021, yakni rekor kasus harian tertinggi, rekor jumlah pasien sembuh terbanyak dalam sehari, dan rekor jumlah pasien meninggal terbanyak. Per Rabu (28/7) di Bali muncul 1.452 kasus baru Corona, 955 pasien sembuh, dan 44 pasien meninggal.
Rekor kasus harian Covid-19 tertinggi di Bali sebelumnya terjadi pada 23 Juli 2021 lalu, ketika muncul 1.407 kasus baru bersamaan dengan 686 pasien sembuh dan 32 pasien meninggal. Sedangkan rekor harian pasien sembuh terbanyak sebelumnya terjadi 27 Juli 2021, ketika 829 pasien dinyatakan sembuh bersamaan dengan munculnya 1.314 kasus baru dan 33 pasien meninggal. Sebaliknya, rekor jumlah pasien me-ninggal sebelumnya terjadi 22 Juli 2021 dan 27 Juli 2021, masing-masing mencapai 33 orang.
Ketiga rekor tersebut pecah dalam sehari, Rabu kemarin. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, lonjakan kasus terjadi di semua kabupaten/kota se-Bali. Dari 1.452 kasus baru per Rabu kemarin, 289 orang di antaranya merupakan pela-ku perjalanan dalam negeri (PPDN), 6 orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sisanya 1.157 orang merupakan transmisi lokal. Sekadar dicatat, dari 6 orang PLLN yang terkonfirmasi positif Corona, 4 orang di Kota Denpasdar, 1 orang di Tabanan, dan 1 orang lagi di Gianyar.
Tambahan kasus terbanyak per 28 Juli 2021 kemarin, lagi-lagi muncul di Kota Denpasar mencapai 432 kasus baru, yang terdiri dari 4 orang PPLN, 116 orang PPDN, dan 312 orang transmisi lokal. Ini menunjukkan tingginya lalulintas perjalanan orang dari Denpasar ke luar daerah Bali dan ke luar negeri.
Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua kemarin terjadi di Kabupaten Badung mencapai 233 kasus baru, yang terdiri dari 36 orang PPLN dan 194 orang transmisi lokal. Sementara kasus terbanyak berikutnya terjadi di Buleleng mencapai 141 kasus baru, disusul Tabanan (115 kasus baru), Gianyar (96 kasus baru), Jembrana (81 kasus baru), Klungkung (70 kasus baru), Bangli (56 kasus baru), dan Karangasem (26 kasus baru).
Yang mencengangkan, dari luar daerah Bali kemarin kembali muncul 185 kasus baru, jauh lebih banyak dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 95 orang. Ada pun 185 kasus baru asal luar daerah Bali kemarin terdiri dari 79 orang PPLN dan 106 orang transmisi lokal. Sela-in itu, kemarin juga ada tambahan 17 kasus baru dari WNA di Bali, yang terdiri dari 2 orang dengan riwayat PPDN dan 15 orang transmisi lokal.
Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga kini mencapai 72.555 kasus. Dari jumlah ini, 534 orang atau 0,74 persen di antaranya merupakan PPLN, 7.254 orang atau 9,80 persen PPDN, dan 64.767 orang atau 89,26 persen transmisi lokal.
Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 24.345 kasus, disusul Badung (13.360 kasus), Gianyar (7.221 kasus), Tabanan (7.034 kasus), Buleleng (6.636 kasus), Jembrana (3.617 kasus), Bangli (3.214 kasus), Klungkung (2.461 kasus), dan Karangasem paling steril (2.425 kasus). Perlu diketahui, Klungkung untuk kali pertama lepas dari predikat sebagai daerah paling steril, karena jumlah kasusnya sudajh melampaui Karangasem sejak kemarin.
Pada saat bersamaan, Rabu kemarin, terdapat tambahan 955 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Ini rekor harian tertinggi di Bali, menumbangkan rekor seharei sebelumnya yang mencapai 829 pasien sembuh.
Kasus sembuh terbanyak per 28 Juli 2021 kemarin berada di Denpasar mencapai 288 orang, disusul Badung (141 pasien sembuh), Buleleng (67 pasien sembuh), Gianyar (62 pasien sembuh), Tabanan (61 pasien sembuh), Jembrana (56 pasien sembuh), Karangasem (28 pasien sembuh), Klungkung (21 pasien sembuh), dan Bangli (12 pasien sembuh). Selain itu, dari luar daerah Bali kemarin juga terdapat 200 pa-sien sembuh dan WNA (19 pasien sembuh).
Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 59.424 orang. Namun, tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali terus merosot hingga menjadi 81,90 persen dari total 72.555 kasus positif. Ini semakin jauh dari rekor angka sembuhan terti-nggi hampir 96,00 persen 2 bulan lalu.
Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali mencapai 11.071 orang atau 15,26 persen dari total 72.555 kasus positif. Kasus aktif terbanyak berada di Denpasar mencapai 4.907 orang, disusul di Badung (1.817 orang), di Tabanan (1.261 orang), di Buleleng (1.002 orang), di Jembrana (530 orang), di Gianyar (418 orang), di Bangli (379 orang), di Klungkung (379 orang), dan di Karangasem (242 orang).
Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 2.060 orang atau 2,84 persen dari total 72.555 kasus positif. Ini setelah per Rabu kemarin kembali ada 44 pasien yang meninggal dunia, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang pandemi.
Pasien yang meninggal kemarin, terbanyak berada di Denpasar mencapai 14 orang, disusul di Buleleng (8 pasien meninggal), di Badung (6 pasien meninggal), di Tabanan (5 pasien meninggal), di Karangasem (3 pasien meninggal), di Jembrana (2 pasien meninggal), di Gianyar (2 pasien meninggal), di Klungkung (2 pasien meninggal), di Bangli (1 pasien meninggal), dan asal luar daerah (1 pasien meninggal).
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 ini terjadi akibat varian Delta yang menyebar sangat cepat dan banyak menimbulkan klaster keluarga, klaster perkantoran, dan lainnya. Menurut Suarjaya, klaster keluarga bisa terjadi akibat isolasi mandiri di rumah yang tidak disiplin.
"Makanya, kita berharap masyarakat bisa isolasi terpusat. Saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 bersama TNI/Polri terus berusaha supaya yang semula isolasi mandiri bisa melakukan isolasi terpusat. Kami sudah minta bantuan TNI/Polri untuk ini," jelas Suarjaya di Denpasar, Rabu kemarin.
Sedangkan Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, mengatakan saat ini masih banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-019 dengan kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) melakukan isolasi mandiri di rumah. Di seluruh Bali, jumlah mereka mencapai 6.000-an orang.
"Setelah dievaluasi pemerintah, varian baru Delta ini penularannya sangat cepat, sehingga terjadilah klaster-klaster keluarga. Maka, isolasi terpusat harus dilakukan," ujar Kapolda saat acara penyerahan bantuan sembako bersama anggota Komite III DPD RI Dapil Bali, AA Gde Agung, untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di Pura Taman Ayun, Desa/Kecamatan Mengwi, Badung, Rabu kemarin.
Kapolda dorong masyarakat yang isolasi mandiri di rumah supaya mau melakukan isolasi terpusat di fasilitas yang sudah disiapkan pemerintah. "Saya juga minta kepada anggota DPD RI AA Gde Agung supaya membantu, kalau ada tempat yang bisa dipakai untuk isolasi terpusat di Mengwi supaya disiapkan. Ini agar penularan Covid-19 klaster keluarga cepat teratasi," tegas alumni Akpol 1989 ini. 7nat,nar
1
Komentar