Koster Pastikan Kasus Corona Terkendali
Capaian Vaksinasi di Bali Tertinggi Se-Indonesia
Versi Gubernur Koster, pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia, 91 persen belum vaksinasi
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali belum juga reda, dengan jumlah kasus harian mencapai tiga digit selama 4 hari berturut-turut sejak 26 Juli 2021. Terakhir, 29 Juli 2021, di Bali kembali muncul 1.119 kasus baru Covid-19. Meski terjadi lonjakan yang dipicu virus varian Delta, Gubernur Bali Wayan Koster pastikan peningkatan kasus Corona ini dapat dikendalikan dengan baik.
Gubernur Koster menyebutkan, secara akumulatif sejak awal pandemi Maret 2020 lalu sampai 29 Juli 2021, jumlah kasus Covid-19 di Bali tembus 73.674 orang, dengan rata-rata penambahan kasus baru mencapai 816 orang per hari. Jumlah pasien di Bali yang sudah berhasil sembuh mencapai 60.039 orang atau 81,49 persen, masih di atas rata-rata nasional.
Sedangkan jumlah kumulatif pasien yang meninggal mencapai 2.080 orang atau 2,82 persen, di atas angka nasional 2,70 persen. Sementara jumlah kasus aktif mencapai 11.55 orang atau 15,68 persen, di bawah angka nasional sekitar 16,98 persen. Dari jumlah kasus aktif yang mencapai 11.071 orang hingga 28 Juli 2021 (belum termasuk tambahan 484 orang per 29 Juli 2021), kata Gubernur Koster, yang dirawat di rumah sakit sebanyak 2.253 orang (21,39 persen), sementara di karantina terpusat sebanyak 1.495 orang (13,50 persen), dan isolasi mandiri di rmah sebanyak 7.323 orang (66,14 persen).
"Terlihat bahwa yang melakukan isolasi mandiri di rumah sangat tinggi. Ini berpotensi terjadi penularan Covid-19 klaster keluarga dengan sangat cepat, yang menjadi ciri penularan varian Delta,” jelas Gubernur Koster dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (29/7).
Sementara, banyaknya kasus aktif yang dirawat di rumah sakit, kata Koster, memerlukan layanan kesehatan yang memadai. “Namun, ini masih dapat diatasi dengan baik," tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster menyebutkan, jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien biasa tersedia 2.344 bed. Dari jumlah itu, yang sudah terisi sebanyak 1.803 tempat tidur atau 78,84 persen. Sedangkan jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien intensif di Ruang ICU tersedia 289 bed yang tersebar di 14 rumah sakit rujukan Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 206 tempat tidur 71,28 persen sudah terisi.
"Banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit juga memerlukan ketersedian tenaga dokter dan paramedis dalam jumlah yang memadai. Astungkara, sampai saat ini dapat diatasi dengan baik," papar politisi senior asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Saat ini, kata Koster, penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit juga memerlukan Oksigen yang terus meningkat secara drastis. "Namun, berkat dukungan kuat pemerintah pusat, astungkara kebutuhan Oksigen di semua rumah sakit dapat dipenuhi, sehingga tidak berisiko tinggi bagi pasien," tegas Koster.
Menurut Koster, program vaksinasi Covid-19 di Bali juga telah berjalan dengan relatif lancar dan sukses. Sebanyak 3 juta orang dari target 70 persen jumlah penduduk Bali saat ini sudah mengikuti vaksinasi tahap pertama (sutik ke-1). Bahkan, jumlah penduduk yang telah suntik ke-1 kini mencapai 3.046.886 orang atau 101,70 persen dari target. Sedangkan yang sudah mengikuti vaksinasi tahap kedua (suntik ke-2), baru mencapai 807.838 orang (26,96 persen).
"Capaian ini merupakan prosentase tertinggi di Indonesia, berkat dukungan kuat pemerintah pusat yang sudah mengalokasikan vaksin sebanyak 4,6 juta dosis atau 76,7 persen dari 6 juta dosis vaksin yang diperlukan untuk 2 kali suntik di Bali. Mulai akhir Juli 2021 ini dilakukan percepatan vaksinasi suntik ke-2," terang Gubernur yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.
Targetnya, lanjut Koster, akhir September 2021 mendatang sudah tuntas vaksinasi tahap kedua di Bali. Untuk itu, kata Koster, akan dilakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan pusat agar Bali memperoleh tambahan jumlah vaksin sebanyak 1,4 juta dosis.
Koster juga menyebutkan, Pemprov Bali dan Pemkab/Pemkot se-Bali saat ini mulai menerapkan kebijakan karantina terpusat, sesuai arahan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandajitan. Pelaksanaan karantina terpusat ini dikoordinasikan Pangdam IX/Udayana bersinergi dengan Polda Bali. “Karantina terpusat dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19 dalam lingkungan keluarga dan mengurangi laju penambahan kasus baru klaster keluarga," katanya.
Berdasarkan data yang digeber Koster, orang yang terkena Covid-19 sekitar 40 persen sudah divaksin dan 60 persen lagi belum divaksin. Ini menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi risiko penularan Covid-19. Disebutkan, pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 7 persen sudah divaksin dan 91 persen belum divaksin. Menurut Koster, ini bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi risiko kematian bagi pasien.
"Data juga menunjukan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar yaitu 63,00 persen karena penyakit bawaan (komorbid) dan sebanyak 37,00 bukan karena penyakit bawaan," katanya.
Penyakit bawaan yang mengakibatkan meninggalnya pasien Covid-19 adalah diabetes melitus (28,10 persen), hipertensi (17,90 persen), gagal ginjal (17,9 persen), penyakit jantung (11,10 persen), penyakit paru-paru (9,30 persen), dan sisanya karena jenis penyakit lain.
Untuk mempercepat upaya penanganan Covid-19, kata Koster, dilaksanakan peningkatan target pelacakan orang kontak erat (tracing) dan testing minimal 8 orang kontak erat untuk setiap 1 kasus baru Covid-19. Program ini dikoordinasikan oleh Pangdam IX/Udayana bersinergi dengan Polda Bali, Pemprov Bali, Pemkab/Pemkot se-Bali, perguruan tinggi bidang kesehatan, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, dan relawan. Target tracing yang dicapai Pemprov Bali sekitar 8.000 hingga 10.000 orang per hari.
Koster mengucapkan terima kasih kepada Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali beserta jajaran, bupati/walikota se-Bali, para camat, perbekel/lurah, bandesa adat, pemuka agama, perguruan tinggi, pelaku usaha, lembaga swasta, dan berbagai pihak yang telah berpartisipasi aktif bergotong-royong dalam penanganan pandemi Covid-19 serta dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat. Namun, sampai saat ini pandemi Covid-19 masih terjado. “Kita masih harus terus bekerja bersama tanpa lelah mengemban tugas kemanusiaan yang menimpa masyarakat Bali, juga nasional dan internasional," sergah Koster.
Koster menyampaikan pihaknya berikhtiar untuk bekerja keras dalam menangani pandemi Covid-19 dengan sebaik-baiknya serta penuh rasa tanggung jawab. Koster meminta seluruh komponen masyarakat Bali secara bersama-sama mengembangkan kesabaran dan kesadaran kolektif, bahwa ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama dengan semangat gotong royong agar pandemi Covid -19 dapat ditangani. 7 nat
1
Komentar