Progress Revitalisasi Pasar Kumbasari Sudah 8 Persen
DENPASAR, NusaBali
Revitalisasi Pasar Kumbasari, penataan kawasan Jalan Gajah Mada, dan Penataan Pasar Badung, Denpasar sudah dimulai sejak Juni 2021 lalu. Hingga kini progress penataan ini baru mencapai 8 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta yang diwawancarai, Jumat (30/7). Jimmy mengatakan untuk progress penataan saat ini difokuskan pada pondasi bawah yang ada di Tukad Badung.
Hal ini untuk menghindari musim hujan yang biasanya terjadi mulai Oktober. “Kami kejar untuk pembangunan pondasi yang ada di Tukad Badung, karena di jembatan Jalan Gajah Mada kami tambah 1 meter di kanan dan kiri jembatan. Ini untuk pedestrian,” kata Jimmy.
Sejauh proses penataan ini, hingga kini menurutnya belum ada kendala, apalagi cuaca masih mendukung. Dalam penataan ini, kawasan jembatan Jalan Gajah Mada juga akan dihiasi patung dengan nama Patung Sang Kala Tri Semaya.
Patung ini akan memiliki tinggi 3 meter dan digadang-gadang menjadi ikon baru di Denpasar. Tak hanya satu, Patung Sang Kala Trisemaya ini berjumlah dua dan akan menghiasi Jembatan di Kawasan Heritage Jalan Gajah Mada, Denpasar. Selain itu, pintu masuk dari Jalan Gajah Mada menuju ke Pasar Badung juga akan diperlebar. Jimmy menambahkan, penataan kawasan Jalan Gajah Mada ini akan dilakukan secara bertahap. Ditarget, penataan ini bisa rampung pada 6 Desember 2021 mendatang. “Untuk penataan ini kami mendapat bantuan dari dana BKK Provinsi Bali sebesar Rp 19 miliar,” ujar Jimmy.
Pembuat desain patung, I Nyoman Gede Sentana Putra atau yang akrab disapa Kedux Garage mengatakan kawasan heritage Jalan Gajah Mada merupakan sebuah warisan budaya yang historis di Kota Denpasar. Patung ini menceritakan Hyang Bhatara Guru yang sedang beryoga dan batinnya terbelah menjadi dua sehingga terlahir Pendeta Muda Sanghyang Dharmajaya yang disebut juga Sang Resi Sidhiwasitadewa.
Patung ini merupakan abstraksi cerita Lontar Siwagama ke dalam sebuah karya 3 dimensi. Di mana kepekaan dari Sang Hyang Trisemaya dalam upayanya menjaga bumi dan alam semesta tetap terjaga damai.
Patung ini akan menggunakan unsur ornamen Bali dengan objek naga mengelilingi kepala gada. Untuk badong dan siteng turut memadukan unsur bulu binatang berkaki 4 dan ular sebagai objek yang dikombinasikan dengan ukiran ornamen Bali.
Sedangkan rom-rom pada ornamen akan menggunakan konsep sirip ikan yang disusun repetisi dipadukan juga dengan ukiran/ornamen Bali pada umumnya. Selain itu, di halaman depan Pasar Badung juga akan dilakukan beberapa penataan dan salah satunya adalah pembangunan Patung Dewi Melanting. “Pembangunan patung ini, karena Dewi Melanting manifestasinya sebagai penguasa pasar, sebagai pasar terbesar maka kami bangun di sini,” tandasnya. 7 mis
Komentar