FK Unud Edukasi Penggunaan Masker di Pasar Rakyat
DENPASAR, NusaBali.com - Suasana berbeda tampak di beberapa pasar rakyat (tradisional) di Kota Denpasar, yakni Pasar Sanglah, Pasar Badung, Pasar Wangaya, dan Pasar Kereneng, pada Sabtu (31/7/2021) pagi. Sejumlah orang tampak membagi-bagikan masker (medis) kepada para pedagang yang sedang berjualan.
Ternyata kegiatan tersebut merupakan edukasi penggunaan masker ke sejumlah pedagang pasar rakyat yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Denpasar, dan didukung oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) Ugracena Batalyon A-901 Mayurajana Universitas Udayana, serta beberapa relawan.
“Kegiatan hari ini adalah kegiatan edukasi protokol kesehatan, utamanya adalah penggunaan masker yang benar. Itulah kenapa kami turun ke masyarakat oleh karena melihat satu peningkatan kasus yang cukup tinggi. Di samping itu pasien yang terkonfirmasi positif juga banyak dirawat, sehingga perlu langkah-langkah kita prevensi jangan sampai lagi masyarakat banyak yang terkena apalagi tenaga kesehatan kita juga banyak yang terpapar, “ terang Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Dr dr I Ketut Suyasa SpB Sp OT (K), di sela kegiatan.
Prof Suyasa menambahkan, pihaknya tidak cukup hanya memberikan layanan di rumah sakit, tapi juga berusaha, bersama-sama dengan berbagai pihak, untuk turun ke masyarakat melakukan edukasi protokol kesehatan.
Kegiatan edukasi dan bagi-bagi masker sendiri dimulai dari Pasar Sanglah, dilanjutkan ke Pasar Badung, Pasar Wangaya, dan terakhir di Pasar Kereneng. Para pedagang tampak antusias menerima masker yang diberikan secara gratis. Setiap pasar telah disiapkan sebanyak 283 paket masker, di mana setiap paket terdiri dari 10 lembar masker. Jadi total telah dibagikan sebanyak 1.132 paket atau 11.320 lembar masker.
Dalam kesempatan tersebut Prof Suyasa kembali mengingatkan jika ‘panglima perang’ pada saat pandemi ini adalah dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. “Jadi dengan protokol kesehatan, utamanya dengan penggunaan masker, adalah kunci keberhasilan,” katanya.
Prof Suyasa juga menuturkan protokol kesehatan justru harusnya dimulai dari unit terkecil, yakni keluarga. Menurut dokter spesialis bedah, penularan Covid-19 juga banyak berasal dari klaster keluarga, sehingga PPKM mikro mungkin harus bergeser menjadi PPKM keluarga. “Jadi ibu sebagai tulang punggung keluarga harusnya juga ikut bersama-sama mengedukasi anggota keluarganya untuk menggunakan masker,” imbuhnya.
Sementara disinggung mengenai dipilihnya pasar rakyat sebagai tempat sosialisai pemakaian masker, Prof Suyasa mengatakan pasar rakyat merupakan salah satu fasilitas umum dan salah satu pusat kegiatan masyarakat sehingga menjadi rawan dengan penularan Covid-19.
Meski kegiatan ekonomi harus terus berjalan, ia menekankan kesehatan juga harus diperhatikan. Menurut Prof Suyasa, kebutuhan hidup sehari-hari adanya di pasar. Jadi interaksi masyarakat di pasar cukup masif sehingga sangat penting untuk melakukan edukasi di lingkungan pasar.
Dengan adanya kegiatan ini Prof Suyasa pun berharap dapat menjadi salah satu pemicu kegiatan-kegiatan serupa berikutnya, sehingga penularan Covid-19 dapat ditekan. Semua pihak, tambahnya, harus bergerak bersama-sama untuk mematuhi protokol kesehatan.
Pada kesempatan tersebut tidak lupa Prof Suyasa menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini. “Tiyang apresiasi dengan kepolisian, kepolisian sangat supporting dengan semua kegiatan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang menerima bantuan masker di Pasar Kereneng, Ketut Mirah Kusuma Dewi, memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan FK Unud. “Jadi membantu masyarakat yang nggak pakai masker, juga yang jarang mengganti masker jadi terbantu dengan pemberian masker ini,” ujarnya singkat. *adi
Komentar