Dewan Prihatin SMA Swasta Kehilangan 151 Siswa
AMLAPURA, NusaBali
Anggota Komisi IV DPRD Karangasem Ni Kadek Weisya Kusmia Dewi mengaku prihatin atas nasib sekolah SMA swasta yang kehilangan 151 siswa.
Juga memaklumi masyarakat lebih memilih SMA negeri yang bebas pungutan. Kadek Weisya berharap SMA swasta juga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebab SMA menjadi kewenangan Provinsi Bali. Kabupaten Karangasem hanya mengurus TK, SD, SMP, dan keseteraan.
Kadek Weisya yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Karangasem akan mencoba bersinergi dengan anggota DPRD Bali yang membidangi pendidikan. Sebelumnya 9 kasek SMA swasta menggelar pertemuan dipimpin Ketua BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta) SMA Swasta Karangasem I Ketut Jelantik di aula SMA PGRI Amlapura, Jalan Sudirman Amlapura, Sabtu (24/7) lalu.
Pertemuan itu untuk menyikapi kehilangan 151 siswa. Siswa yang telah terdaftar di SMA swasta dan telah mengikuti MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) justru pindah ke SMA negeri yang kembali merekrut siswa baru. SMA PGRI Amlapura awalnya merekrut 156 siswa, karena SMA negeri kembali menerima tambahan satu kelas maka banyak siswa pindah ke SMA negeri. Tersisa hanya 92 siswa. “Kami kehilangan 64 siswa,” jelas I Ketut Jelantik.
Delapan SMA swasta lainnya yang kehilangan siswa yakni SMA Jagadhita Desa Bugbug sebanyak 1 siswa, SMA Pariwisata Amlapura sebanyak 1 siswa, SMA Suastiastu Abang sebanyak 13 siswa, SMA Giri Natha Amlapura sebanyak 34 siswa, SLUA Saraswati Selat sebanyak 14 siswa, SMA Parisadha Amlapura sebanyak 12 siswa, SMA Mahardika Abang sebanyak 1 siswa. “Kenapa SMA negeri merekrut siswa melebihi kapasitas, nanti kalau belajar tatap muka, menggunakan ruang belajar yang mana?” ujar I Ketut Jelantik.
Kasek SMAN 1 Amlapura, I Ketut Marta Ariana, meluruskan dan mengakui awalnya merekrut 288 siswa. Akhirnya yang diterima 341 siswa. “Ini karena desakan orangtua siswa melalui komite sekolah, minta agar diterima lagi satu kelas. Penambahan siswa baru itu atas keputusan rapat komite sekolah,” jelas mantan Kasek SMAN Bebandem ini. Sedangkan SMAN Abang yang baru berdiri awalnya hanya menerima 2 kelas, kali ini merekrut 8 kelas, sebanyak 274 siswa. “Memang meningkat rekrutmen siswa baru. Dari awal memang dicanangkan merekrut 8 kelas,” jelas kasek SMAN Abang, I Putu Sueta. 7 k16
Komentar