Dulu Nelayan, Kini Jadi Pemilik Kuliner Warung Pak Colt di Pantai Lebih
GIANYAR, NusaBali.com – Warung Pak Colt. Nama unik ini adalah salah satu nama kuliner di Pantai Lebih Gianyar.
Nama Colt ternyata adalah panggilan si empunya warung, I Nyoman Weta. “Saya lahir tahun 1970an, pada saat itu kan lagi zamannya mobil Colt, jadi oleh orangtua saya diberikan panggilan Colt itu,” ujarnya, Jumat (30/7/2021).
Bersama sang istri, Ni Wayan Ratna, warung yang menyajikan menu ikan ini sudah dirintis sejak tahun 2017. Sebelumnya Pak Colt adalah seorang nelayan yang aktif melaut sejak tahun 1995. Saat itu Pak Colt hanya menjual ikan hasil tangkapannya saja, tanpa mengolahnya menjadi sebuah sajian seperti saat ini.
Sejak empat tahun silam, Pak Colt membuka usaha kuliner olahan ikan laut segar, dengan dukungan sesama teman nelayan, serta masukan dari para pembeli ikan segarnya dulu. “Nekat membuka usaha, dan hingga saat ini, astungkara masih berjalan dengan baik,” ujar pria yang mengantongi sertifikat ‘Padi Dive Master' ini.
Dalam menekuni usaha kulinernya, Pak Colt berusaha untuk menggunakan ikan segar hasil tangkapan, demi menjaga kualitas makanannya. Adapun berbagai jenis ikan yang diolahnyayakni ikan kakap, tengiri, cumi dan udang.
Menu unggulan di warung Pak Colt yakni paket lawar ikan tengiri. Yang terdiri dari lawar tenggiri, sate ikan, sup ikan dan nasi. Paket lawar ikan tengiri tersebut dapat diperoleh hanya dengan membayar Rp 25.000 saja.
“Ciri khas lawar Bali, diolah sedemikian rupa dengan bahan baku ikan tengiri, rempah-rempah dan bumbu Balinya sangat terasa,” ujar Pak Colt yang juga memberikan les privat renang bagi mereka yang akan mengikuti seleksi kepolisian dan tentara ini.
Namun pada saat dikunjungi Jumat (30/7/2021), warung Pak Colt nampak lengang sebagai dampak pemberlakuan aturan PPKM Level 4 yang sedang berlangsung hingga 2 Agustus 2021. “Terkendala PPKM ini, kan ada penyekatan lalu lintas. Jadi sementara mengandalkan take away dan pelanggan sekitar Gianyar saja untuk saat ini,” tuturnya.
Padahal dalam kondisi normal, pelanggan Pak Colt sudah merambah hingga Negara, Singaraja dan Karangasem.
Masa pandemi pun memberikan dampak tersendiri bagi usaha yang dilakoni oleh I Nyoman Weta, terutama dalam masa PPKM, dirinya menyebut mengalami penurunan omzet hampir 60 persen.
“Saya pribadi sangat mendukung aturan pemerintah tersebut, tujuannya sangat baik saya percaya pemerintah pasti lakukan yang terbaik, namun pada kenyataannya kebijakan tersebut juga memberi dampak ke jumlah kunjungan pelanggan,” tuturnya.
Alhasil pada saat pandemi dirinya hanya mempekerjakan 2 – 3 karyawan saja. Jauh berkurang dari sebelum pandemi yang bisa mempekerjakan 8 hingga 10 karyawan. “Semoga pandemi segera berakhir, dan usaha yang saya lakoni ini berjalan lancar, dan ke depannya semakin berkembang,” tutupnya. *rma
1
Komentar