Padukan Semangat Seni dan Permuseuman
Kiprah Seniman Cokorda Gede Nala Rukmaja
SEMARAPURA, NusaBali
Selain seniman, Cokorda Gede Nala Rukmaja, kini menjabat Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Museum Semarajaya, Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung. Dua bidang itu ditekuninya dengan semangat intens, maka museum ternama di Bali ini pun dapat dikelola dengan cita rasa seni.
"Sekarang tiang (saya) agak jarang dapat pentas berkesenian," ujar seniman yang akrab disapa Cokorda Nala, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, antara menjadi pengurus museum dan pelaku seni, ada kemiripan. "Kalau di museum dapat mengurus barang barang kesenian. Selaku pelaku seni dapat mendukung program pemerintah, salah satunya dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB)," ujarnya.
Cokorda Nala menempuh S1 Bidang Seni Tari di Kampus ISI Denpasar. Karena seni pertunjukan, khususnya seni tari, merupakan hobinya sejak belia. Dia kini diberi mandat atau tugas oleh Bupati Klungkung pada 2014 menjadi Kepala Museum Seramajaya. ‘’Tiang jalani, tugas ini ini nyambung dengan profesi saya di bidang seni," kata Cokorda Nala.
Ketika masih duduk di bangku kuliah, Cokorda Nala pernah mengikuti Lomba Seni Tari Kreasi antar mahasiswa tingkat asional, kemudian pentas seni ke India, Jerman, Belgia, dan Swiss. "Setelah tamat jadi mahasiswa, saya sempat cari pekerjaan di restoran," kenangnya.
Cokorda Nala juga pernah kerja sama dengan sahabatnya dari Francis, Greeguar Song dengan nama balinya Made Bagus (almarhum). Cokorda Nala juga pernah menggarap Kobagi (Komunitas Badan Gila) yaitu perkusi badan kolaborasi dengan kesenian seperti kecak, genjek, dan musik bambu. "Selaku pelaku seni, semakin digali semakin kita ketemu terus," ungkap pria yang fasih menari topeng ini.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Semarajaya, di kawasan obyek wisata Kertha Gosa, di Semarapura, Klungkung, menurun signifikan. Januari - Juni 2021 hanya ada 4 wisatawan domestik, sementara wisatawan lokal hanya 2 - 3 orang.
Saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Museum Semaraja, ditutup. "Untuk pembukaan kembali Museum Semaraja, kami masih menunggu instruksi pimpinan lebih lanjut," ujar Cokorda Nala.
Beberapa waktu lalu, di tengah pandemi Covid-19, Museum Semaraja sempat dikunjungi tamu dari PT Cahaya Record Jakarta. Tujuannya untuk wawancara mengenai profil Museum Semarajaya. Kemudian, dilanjutkan kunjungan 3 orang mahasiswa Unud terkait peneliitian destinasi tematik pariwisata. "Sisanya hanya kunjungan lokal saja 2-3 orang," imbuh Cokorda Nala.
Setiap kunjungan selalu dengan prokes ketat.
Guna membangkitkan gairah seni di tengah pandemi Covid-19 ini, semapt digelar pelbagai kegiatan dalam bentuk Atraksi Budaya Museum Semarajaya, 8 - 12 Oktober 2020.
Dalam atraksi budaya ini juga akan dilaksanakan lomba Mapang Barong dan Mekendang Tunggal di depan Museum Semarajaya. "Kami juga tengah mempersiapkan Atraksi Budaya Museum Semaraja, Oktober 2021 mendatang," ujar Cokorda Nala.
Diharapkan lewat kegiatan ini dapat membangkitkan gairah seni di tengah pandemi, dan akan menyelipkan I Wayan ‘Suklu’ Sujana untuk mementaskan seni kontemporer lukisan. "Mudah mudahan setelah PPKM ini, Covid-19 terkendali," harap Cokorda Nala.7wan
1
Komentar