‘Jangan Sampai Ada Pasien Terlantar’
115 Pasien Covid-19 Dirawat di RSUD
SEMARAPURA, NusaBali
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung terus meningkat. Hingga Minggu (1/8), jumlah pasien ini mencapai 115 orang. Sehingga kapasitas tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS milik PemkabKlungkung ini, mencapai 96,6 persen.
Selain pasien dari masyarakat umum, RSUD Klungkung juga tengah merawat 13 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Klungkung yang terpapar Covid-19 sejak Juli 2021. "Sampai siang ini (kemarin,Red) ada 115 pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi. Mereka terdiri dari 14 pasien di ICU Covid (93,3 persen) dan 100 pasien di isolasi Covid non ICU (97 persen)," ujar Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma.
Sementara itu, setelah menggelar video conference dengan seluruh pengelola RS di Kabupaten Klungkung, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melihat langsung situasi RSUD Klungkung, terutama UGD dan tempat isolasi, Sabtu (31/7). Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta meminta untuk memaksimalkan tempat tidur yang ada. "Kami semua terus saling koordinasi agar jangan sampai ada pasien yang terlantar," ujar Bupati Bupati Suwirta.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 Pemkab Klungkung sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat. Pemkab Klungkung menggunakan penginapan milik Pemkab, yakni Graha Sanggraha, di Semarapura, Klungkung, berkapasitas 10 tempat tidur. Selain itu, gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Banjar Tusan Kawan, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Namun, hingga saat ini tempat isolasi tersebut belum digunakan. Karena pasien masih bisa ditangani di RS maupun tempat isolasi terpusat salah satu hotel di Denpasar. "Tempat ini hanya antisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19, mudah-mudahan tempat isolasi tambahan ini tidak ada yang terpakai," ujar bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini. 7wan
1
Komentar