Gelombang Tinggi, Nelayan Batal Melaut
AMLAPURA, NusaBali
Para nelayan mengurungkan niatnya melaut untuk menangkap ikan karena cuaca ekstrim. Gelombang cukup tinggi mencapai 4-5 meter, kecepatan angin sangat kencang 4-26 knot per jam.
Bendega di Banjar Tiis, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem juga memindahkan tambatkan jukung ke tegalan. Alasannya, khawatir jukung hanyut tersapu ombak jika tambatkan di pantai.
Ketua Kelompok Nelayan di Banjar Tukad Tiis, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, I Wayan Perten, mengaku sudah empat hari tidak melaut karena cuaca kurang bersahabat. Seluruh anggotanya juga pilih istirahat, “Jika nekat melaut, kami khawatir jukung terbalik dan sulit dikendalikan,” ungkap Wayan Perten, Minggu (1/8).
Terpisah, Ketua Kelompok Nelayan Mina Jaya, Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, I Nyoman Mangku, mengungkapkan selain gelombang tinggi angin kencang, saat cuaca ekstrim ikan juga tidak terlihat.
Kelompok Nelayan Mina Jaya beranggotakan 41 orang lebih memilih istirahat, menunggu cuaca laut reda kembali. “Ada beberapa nelayan yang mencoba melaut tetapi hanya di pinggir, paling jauh 1 mil dari pantai, tidak ada yang dapat ikan,” ungkap Nyoman Mangku. Sejak cuaca di laut memburuk, nelayan paceklik ikan. Nelayan tidak ada yang berani berspekulasi menangkap ikan di tengah cuaca ekstrem. Bahayanya jukung bisa terbalik dan nelayannya bisa ditelan gelombang.
Setiap kelompok nelayan memiliki rumpon sebagai media mendatangkan ikan, kenyataannya ikan juga tidak ada, sehingga nelayan memilih istirahat. Lagi pula rumpon milik nelayan cukup jauh dari pantai, sekitar 4-5 mil. Untuk mencapai rumpon itu mesti menerobos gelombang tinggi dan angin kencang. Di Kecamatan Kubu ada 70 kelompok nelayan, semua anggota kelompok nelayan memilih tidak beraktivitas. Rata-rata mereka tidak mau ambil risiko melawan cuaca ekstrem. Apalagi menangkap ikan gunakan jukung dengan mesin tempel 5 PK. Anggota Balawista Karangasem yang bertugas di Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem I Wayan Apriyanta mengatakan sejak empat hari tidak ada nelayan melaut. 7 k16
Komentar