Jembatan Sambangan - Sangket Diproyeksi Diangkat
SINGARAJA, NusaBali
Jembatan yang menghubungkan Desa Sambangan dengan Lingkungan Sangket, Kelurahan / Kecamatan Sukasada, Buleleng, dilirik untuk dibangun ulang.
Rencananya jembatan itu akan diangkat ketinggiannya sehingga mengurangi akses jalan yang curam dan ekstrem saat ini. Penghubung jalan ini menjadi prioritas karena merupakan akses strategis sebagai jalur alternatif.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, Minggu (1/8) kemarin menyebutkan, akses jalan Desa Sambangan yang tembus ke Terminal Sangket, sering kali dimanfaatkan sebagai jalur alternatif. Terutama saat ada event-event besar di seputaran Kota Singaraja. Teruma bagi kendaraan dari arah Kota dengan tujuan Denpasar, atau sebaliknya.
“Memang akses jalan Sambangan-Sangket ini sangat strategis sebagai jalur alternatif di kota. Tetapi saat ini kondisinya sangat curam dan ekstrem, karena jembatannya di bawah. Sehingga kalau bagi pengendara yang tidak tahu medan, apalagi kendaraan berat cukup berbahaya kalau lewat di sana,” ungkap Adiptha.
Pemerintah pun disebutnya sudah memiliki rencana untuk membangun jembatan yang lebih tinggi, untuk mengurangi akses jalan yang ekstrem. Rencana itu bahkan sudah tercetus sejak tahun 2004 silam, namun karena terjadi tsunami Aceh saat itu anggaran pusat dialihkan ke penanganan korban bencana.
Rencananya Dinas PUTR akan merancang Detail Enginering Design (DED) tahun 2022. Adiptha mengatakan untuk membangun jembatan baru memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga Dinas PUTR akan mengajukan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan anggaran. “Kalau dibuatkan jembatan baru, itu bentangnya cukup panjang sekitar 80 meter, dulu saja hitungannya Rp 25 miliar. Kondisi sekarang bisa lebih besar dari itu. Tahun depan kami buat DED-nya dulu,” ucap dia.
Selain itu, sejalan dengan rencana pengangkatan jembatan, Jalan Srikandi wilayah perbatasan Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng dengan Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, akan diperbaharui tahun depan. Tak hanya peningkatan kualitas jalan dengan hotmix, tetapi juga akan dilakukan pelebaran jalan. Adiptha menjelaskan, pelebaran jalan dilakukan mengingat akses jalan ini merupakan jalur padat lalu lintas. Selain karena permukiman padat penduduk, di akses ini juga ada 4 sekolah menengah atas negeri. “Situasinya krodit saat pagi dan sore pergi dan pulang kerja, apalagi kalau sekolah buka sangat padat. Pelebaran jalan ini diharapkan nanti pengguna jalan lebih nyaman,” katanya. 7 k23
1
Komentar