Desa Ketewel Komitmen Bantu Sembako Warga yang Menjalani Isoman
GIANYAR, NusaBali.com – Warga Desa Ketewel yang menjalani isolasi mandiri (isoman) mendapat dukungan dan perhatian dari Pemerintah Desa Ketewel berupa bantuan sembako.
Bantuan sembako yang diberikan berupa beras sebanyak 20 kilogram, 2 krat telur, 1 dus mie instan. “Bantuan tersebut langsung diberikan ketika warga sudah terkonfirmasi positif Covid-19, dan sembako tersebut diharapkan cukup untuk pemenuhan hidup selama isoman 14 hari,” ujar Perbekel Desa Ketewel I Putu Gede Widya Kusuma Negara, Senin (2/8/21).
Perbekel Kusuma Negara menjelaskan jika bantuan ini diharapkan bisa berdampak baik bagi pemulihan warganya. Bantuan sembako itu pun ternyata sudah dilakukan sejak awal merebaknya pandemi Covid-19. “Sudah dilakukan sejak awal pandemi, Maret 2020 hingga sekarang,” ujar Kusuma Negara.
Namun karena keterbatasan anggaran, bantuan sembako diakui hanya diperuntukkan bagi warga asli Desa Ketewel. “Dikarenakan terbatasnya dana, maka dari itu diprioritaskan hanya untuk warga asli saja,” jelasnya.
Tidak hanya berupa bantuan sembako, bentuk perhatian Desa Ketewel terhadap warganya, yakni berupa penyemprotan disinfektan, dan memberikan bantuan masker kepada warga yang sedang isoman. “Dari segi kebutuhan pokok, dan prokes di masa pandemi seperti ketersediaan masker dan penyemprotan disinfektan tetap dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19,” kata Kusuma Negara.
Lebih lanjut Kusuma Negara pun menambahkan, bahwa di Desa Ketewel tidak menerapkan sistem penempelan stiker isoman, melainkan membuat sebuah posko pengawas di sekitar rumah warga yang sedang isoman. Hal tersebut sebagai upaya pengawasan mobilitas warga isoman, agar tidak berkeliaran dan mencegah kemungkinan penularan Covid-19. “Sejauh ini Desa Ketewel belum menerapkan sistem penempelan stiker, hal tersebut juga agar menghindari timbulnya diskriminasi juga di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu terkait dengan tempat isolasi terpusat (isoter) diakui oleh Perbekel Kusuma Negara bahwa Desa Ketewel sejauh ini belum menyiapkan, dan masih menunggu arahan dari pemerintah kabupaten. “Belum ada arahan lebih lanjut terkait hal tersebut dari kabupaten, jika diharuskan membuat tempat isolasi terpusat. Rencananya menggunakan villa-villa yang ada di sekitar Desa Ketewel. Hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” tuturnya.
Selain itu, warga Desa Ketewel pun mewajibkan melampirkan surat keterangan bebas atau sembuh Covid-19 apabila sebelumnya telah terkonfirmasi positif Covid-19. “Surat tersebut diperoleh di Kantor Desa, dan nanti akan berkoordinasi dengan Puskesmas Sukawati I,” tambahnya.
Desa Ketewel juga secara aktif melakukan tracing, terhadap warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19. “Melibatkan nakes dari Puskesmas Sukawati I, dan Baja (bintara remaja) yang berasal petugas kepolisian,” ungkap Kusuma Negara.
Kusuma Negara pun menceritakan, bahwa pada Senin (2/8/2021) yang lalu, tiga orang warga Desa Ketewel telah terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani isoman. “Segala upaya terus dilakukan baik pemerintah maupun masyarakat, semoga masa pandemi ini segera berakhir, dan selalu disiplin menaati aturan yang ada maupun menerapkan prokes yang ketat di masa pandemi,” tutupnya. *rma
Komentar