Tag: Kembar Siam
SURABAYA, NusaBali.com – RSUD Dr Soetomo Surabaya berhasil mencetak prestasi medis dengan memisahkan bayi kembar siam langka asal Ngawi, Azizah Syafa dan Azzahra Syafa, yang berusia delapan bulan. Operasi ini menjadi bukti kapasitas RSUD Dr Soetomo sebagai rumah sakit rujukan penanganan kasus kompleks di Indonesia.
Bayi kembar dempet bagian dada hingga perut asal Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng akhirnya meninggal dalam usia 9 bulan.
DOKTER Penanggung Jawab Pasien sekaligus Kepala Instalasi Ruang Rawat Inap Ibu dan Anak RSUP Sanglah, dr I Wayan Dharma Artana SpA (K) mengatakan kondisi bayi kembar siam tersebut saat ini stabil.
Sudah tiga bulan lamanya bayi kembar siam (dempet) asal Dusun Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar.
Pasca dua bulan dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, bayi kembar siam (dempet) pasangan I Kadek Redita, 24, dan Ni Putu Ayu Sumadi, 18, pasutri asal Dusun Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng masih belum bisa dilakukan pemisahan.
Bayi kembar dempet (siam) pasangan I Kadek Redita, 24, dan Ni Putu Ayu Sumadi, 18, pasutri asal Dusun Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng terhitung sudah 23 hari dirawat di RSUP Sanglah.
Pemisahan Masih Butuh Waktu
Komunitas Joanyar Kajanan Rantau (JKR) yang bermarkas di Denpasar beri santunan kepada bayi kembar siam perempuan di RSUP Sanglah, Minggu (7/7) malam.
Menjelang melahirkan, ibunda bayi kembar dempet sempat dibilang posisi bayinya sungsang saat periksakan kandungan di RS Pratama Desa Tangguwisya, sehingga disarankan jalani persalinan ke RS Santi Graha Seririt
Bayi Kembar Siam Kaki Tiga
Lahir Prematur, Alami Kegagalan Organ Dalam
Bayi Kembar Siam asal Desa Pacung Lahir Prematur
Tanaman Cabai Terdampak Cuaca Ekstrem
Kontes Cosplay
Dampak PMK Harga Sapi Turun di Temanggung
Iringan Ritual di Catus Pata Bangli
Ingin Berlangganan Koran Nusabali? Hubungi Tim Sirkulasi 0361-227410
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Politik, Kotor atau Bersih?
Om Bhūr Bhuvaḥ Swāha Tat Savitur Vāreṇyaṃ Bhargo Devasya Dhīmahi Dhiyo Yo Nāḥ Prachodayāt (Rigveda 3.62.10)