Tag: Bunga Gumitir
DENPASAR, NusaBali - Kelurahan Peguyangan memanfaatkan sejumlah lahan di kawasan Subak Sembung dengan ditanami bibit bunga Gumitir. Bunga tersebut berhasil dipanen, Selasa (6/2).
BANGLI, NusaBali - Hari Raya Galungan, salah satu hari suci umat Hindu Bali yang paling kuat mendongkrak kenaikan harga barang, terutama sarana dan prasana upacara. Dampaknya, produsen, termasuk petani bunga, bisa memetik untung lebih banyak dari biasanya.
TABANAN, NusaBali - Gubernur Bali Wayan Koster melakukan panen raya dan stek bunga Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada Buda Umanis Julungwangi, Rabu (19/7).
AMLAPURA, NusaBali - 424 siswa SMPN 6 Abang, antusias berkebun gumitir. Tiap siswa wajib memelihara satu bibit hingga tumbuh besar dan berbunga. Berlanjut memetik bunga bersama-sama, hasil panen dijual dan uangnya kembali dipakai membeli bibit.
Bunga Gemitir merupakan salah satu kebutuhan masyarakat Bali. Pertama untuk memenuhi kebutuhan upacara agama dan adat.
AMLAPURA, NusaBali.com
Pulau Bali akan selalu menjadi pilihan utama untuk dijadikan tempat berlibur. Tidak akan pernah terasa membosankan. Pulau yang dijuluki Island of Gods ini selalu punya destinasi wisata terbaru yang bisa dikunjungi.
Pengungsi asal Karangasem yang menggeluti bisnis menanam bunga mitir di wilayah Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, semakin bertambah.
Untuk jalankan usaha bisnis bunga gumitir yang ditanamnya pada sawah seluas 8 hektare di lokasi pengungsian Desa Negari, Klungkung, pasutri Kadek Sudiarta-Kadek Martini pekerjakan 8 KK pengungsi asal sekampung
Topik Pilihan
-
-
Denpasar 22 Nov 2024 Bawaslu Rekomendasikan Penurunan APK
-
-
-
-
-
Badung 21 Nov 2024 Cegah Abrasi, Penataan Dimulai Desember
-
-
Berita Foto
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Dari Jagadhita menuju Moksa
Sarvadharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇam vraja, Aham tvām sarvapāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā śucah. (Bhagavad Gita, 18. 66)