Tag: Asian Para Games 2018
JAKARTA, NusaBali
Meski belum mendapat panggilan kembali ke Pelatnas ASEAN Para Games, atlet angkat berat kelas 86 kg Ni Nengah Widiasih (Nengah) tidak kendor latihan. Dia tetap rutin berlatih, karena ingin mempertahankan perolehan medali emas ASEAN Para Games di Malaysia 2017.
Peraih medali perak kelas 41 kg angkat berat Asian Para Games (APG) 2018, Ni Nengah Widiasih bersiap tampil pada Kejuaraan Asia 2019 di Dubai City, 8-12 Februari.
Nominal di pusat tidak dibedakan, saya berharap di daerah juga demikian. Artinya nilainya sama dengan patriot olahraga Bali yang meraih medali di Asian Games maupun Asian Para Games.
The painting entitled ‘Cute Dog’ by Saka Rosanta will be exhibited along with 31 other Indonesian disability artists on the event of ‘Festival Bebas Batas’ which holds from 12 to 29 October 2018 later, at the National Gallery of Indonesia, Jakarta.
Sembilan (9) dari 11 atlet difabel asal Bali yang baru saja bertarung dalam pesta olahraga Asian Para Games III 2018 sudah pulang dari Jakarta, Minggu (14/10) sore.
Langkah ke tingkat dunia untuk olahragawan disabilitas itu tidak mudah. Para atlet harus mengikuti kejuaraan dunia agar memenuhi kualifikasi Paralimpiade.
Perhelatan olahraga multievent Asian Para Games (APG) III 2018 di Jakarta berakhir pada Sabtu (13/10) malam.
Ni Kadek Karya Dewi tidak ikut upacara penutupan karena persiapan pulang ke Bali. Made Ariyanti akan gelar upacara potong gigi pada Wraspati Pon Landep, Kamis (25/10) mendatang.
Kali ini ia memperolehnya dari nomor mix team B6 bersama Mella Windasari. Hasil ini termasuk bagus, karena lawan sangat kuat dan puluhan tahun menggeluti lawn bowl.
Saya tadinya tidak punya harapan di kelas ini. Namun saya tetap semangat. Puji syukur memperoleh perunggu. Ini sama empat tahun lalu.
Atlet para atletik Ni Made Ariyanti Putri mengalami tuna netra sejak lahir. Bahkan, penderita difabel asal Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini sempat tiga kali menjalani operasi mata
Ni Made Ariyanti Putri dan I Wayan Damai mengikuti jejak dua atlet difabel asal Bali lainnya, Ni Kadek Karya Dewi dan Ni Nengah Widiasih, yang masing-masing kebagian medali perunggu cabang para cycling dan perak angkat besi
Saya tidak kecewa lantaran kami baru sembilan bulan persiapannya sehingga harus belajar lagi. Hasil itu lebih bagus dibanding dua pertandingan sebelumnya.
Berada di posisi ketiga ITT (H2-4), namun Dewi tidak bisa membawa pulang medali perunggu lantaran di nomor itu hanya diikuti tiga atlet saja.
Lukisan ‘Cute Dog’ karya Saka Rosanta, penderita Skizofrenia di Rumah Berdaya Denpasar akan dipamerkan bersama 31 karya seniman disabilitas dan difabilitas se-Indonesia lainnya pada 12 hingga 29 Oktober 2018 nanti, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Ada banyak kejuaraan yang harus lebih dulu dilalui sebelum melihat ke Jepang. Yang pasti saya ingin lebih baik dari pencapaian di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Ni Kadek Karya Dewi mengikuti jejak Ni Nengah Widiasih, atlet difabel yang sehari sebelumnya sukses persembahkan medali perak dari cabang angkat berat Asian Para Games 2018
Kami belum pernah bertemu China, tetapi kami optimis mendapat hasil terbaik ketika berhadapan dengan mereka.
Sekilas tidak ada yang berbeda dengan perawakan Dheva Anrimusthi.
Disupport Langsung Keluarga dari Karangasem di Asian Para Games
Topik Pilihan
-
-
Denpasar 23 Dec 2024 Denpasar Dikepung Belasan Bencana Alam
-
Denpasar 23 Dec 2024 Bapenda Denpasar: Tak Ada Kenaikan PKB
-
-
Tabanan 22 Dec 2024 Tanah Longsor Hantam Perumahan
-
-
-
-
Buleleng 21 Dec 2024 Dinsos Temukan 140 KK Miskin Tercecer
Berita Foto
Nusa Ning Nusa
Melancip Pemahaman ‘Nandurin Karang Awak’
DI sela-sela kemerosotan karakter, seperti ketekunan, ketahanan, dan kemandirian di kalangan generasi muda Bali, filosofi ‘nandurin karang awak’ dapat dijadikan titik bermula pembelajaran bermakna.