Tag: Pengrajin

Masyarakat di Bali makin menggemari penggunaan kau (tempat makanan terbuat dari tempung kelapa) untuk tempat makanan.

Para perajin khususnya di Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, kini makin banyak memanfaatkan limbah laut berupa batang kayu dan ranting pohon. Limbah itu diolah menjadi produk kerajinan berharga tak murah. 

Dari 12 banjar adat yang ada di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan seluruhnya ada industri seni ukir. 

Krama di Banjar Batusangihan, Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan mayoritas sebagai pengrajin (pande) besi. 

Pengrajin gedek (anyaman bambu) di Banjar Tegal dan Denuma, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, makin berkurang. 

Para perajin Gianyar tergolong perajin yang aktif berinovasi hingga melahirkan karya-karya unik. 

Gianyar memiliki ribuan perajin dengan karyanya yang unik-unik dan menarik. Diantaranya, kerajinan lukisan kaca mozaik di Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang. Produk kerajinan ini pun menjadi daya tarik wisatawan ke Gianyar.

Menjelang liburan akhir tahun, lesunya daya beli masyarakat belum menunjukkan perubahan berarti. Hal itu bisa dirasakan pada dunia usaha, salah satunya perajin lukisan telur (egg painting) di Banjar Penida, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Perajin perhiasan Bali mampu memproduksi mata dagangan bernilai seni dengan rancangan sesuai perkembangan zaman. Selain itu, produksi barang kerajinannya juga berjumlah banyak dalam waktu yang ditentukan.

Batok atau tempurung kelapa bagi kebanyakan orang mungkin tidak berguna. Tapi bagi perajin justru sangat berguna untuk dijadikan aneka kerajinan yang diincar para wisatawan.

Para perajin jukung atau perahu di Karangasem belakangan kesulitan modal usaha, sehingga produksi sangat terbatas, dan omzet sulit berkembang.  Padahal permintaan pasar akan produk mereka tergolong cukup tinggi.

Kalangan perajin Kota Singaraja, Buleleng, memproduksi sepatu dari bahan baku kulit biawak.