Tag: Renungan
DI Banjar Gelulung, Sukawati, Gianyar, pernah hidup seorang lelaki bernama Pekak Cekol. Dia pregina (penari), penabuh, perajin, penembang.
Mengajar, belajar, berkurban untuk diri sendiri, melakukan kurban untuk orang lain, memberi dan menerima daksina adalah enam kewajiban seorang brahmana.
Murid itu bertanya: Om. Atas kehendak siapa pikiran diarahkan ke objeknya? Atas perintah siapa prana, yang paling utama, melakukan tugasnya? Atas kehendak siapakah manusia mengucapkan kata-kata? Siapa dewa yang mengarahkan mata dan telinga?
‘GRIYA’ merupakan sebutan tempat tinggal bagi para Brahmana secara turun menurun. Menurut Ida Pedanda Made Putra Kekeran bahwa griya sudah seharusnya menjadi wadah (loci) dan penuntun (foci) kehidupan sekala-niskala, atau memeroleh ‘aparavidya’ maupun ‘paravidya’.
LEGUNÉ galak nyegut pipin tiangé. Kunang-kunang ngambang di duur sirahé mirib ia dot ningehang isin kenehé. Jangkrik ngering saha ngendingang petengé di balé bengong.
Pelayanan kepada Sri Hanuman, mengingat nama Sri Hanuman, memberikan semua kenyamanan. Semua masalah dan rasa sakit hilang bagi orang yang mengingat Sri Hanuman yang perkasa.
Bagaimana penjor, bambu melengkung berhias itu, berevolusi, bisa menjadi pantulan dan jejak seperti apa perubahan Bali.
Kekayaan yang diperoleh seseorang hendaknya dibagi, yakni satu bagian untuk dharma, satu bagian untuk kama, dan satu bagian untuk investasi.
Orang-orang mana pun yang meminta bantuan Indra dalam pertempuran, atau untuk mendapatkan keturunan, dan orang bijak yang menginginkan pemahaman, mendapatkan keinginan mereka.
TAK sedikit orang terperangah menerima kabar KUHP, yang memuat ihwal perzinahan, disahkan DPR RI.
“Mé, depang ja I Amin padidiana di warung madagang. Da intil-intilina kema-mai!”
Telah dinyatakan bahwa hanya wanita sudra menjadi istri seorang sudra, wanita vaisya menjadi istri vaisya, dari ketiga warna itu bersama wanita Brahmana menjadi istri Brahmana.
EKOSISTEM bahasa Bali terbentuk oleh hubungan timbal balik antara penutur ‘basa Bali’ dengan lingkungan.
Ngenah, anak cenik ngajengit. Kondén tumbuh gigi. Kajengitné girang. Paningalanné cedang kadi sunar matan ai mara endag. Anak cenik polos, kondén nawang beneh lan pelih. Kondén nawang unduk lan sasuduk. Negak di pabinan anak luh jegég ané mayusa selaé tiban.
Ambu miik pisan, ngalub ngebekin kamar. Ambu miik-miikané nyluksuk kantos ka song irung. Degdeg pisan kawéntennyané, ngawi manah ning santi. Kamar alit maukuran sawatara 2x3 m² punika kabaos kamar suci.
NI Nyoman Krining baru merasa sungguh-sungguh menjadi guru kalau pas Hari Guru, saban 25 November.
Tidak ada yang lebih sulit daripada memberikan apa yang diperoleh dengan kerja yang menyakitkan. Lagipula, kerinduan dan dahaga seseorang begitu dalam dan besar.
Purwakaning angripta rum, ning wana ukir, kahadang labuh, kartika panedenging sari, angayon tanguli ketur, angringring jangga muré.
HUMOR berseliweran di setiap ruang dan tempo kehidupan manusia. Muawal dkk (2014) mendokumentasikan berbagai humor berjudul ‘fenomenolaugh’.
Pasliwer anaké liwat di aepan tiangé. Tongos tiang ngijeng di perapat sisin pasihé. Sabilang wai tiang mabalih bendéga luas ka pasih, ada ané mancing, ada masé ané mencar.
Topik Pilihan
-
-
Badung 23 Nov 2024 Titik Rawan Banjir di Kutsel Dipetakan
-
Badung 23 Nov 2024 UMK 2025 Dibahas Awal Desember
-
Denpasar 22 Nov 2024 Pj Gubernur Sebut Tidak Disetujui DPRD
-
-
Denpasar 22 Nov 2024 Bawaslu Rekomendasikan Penurunan APK
-
-
-
Berita Foto
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Dari Jagadhita menuju Moksa
Sarvadharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇam vraja, Aham tvām sarvapāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā śucah. (Bhagavad Gita, 18. 66)