Tag: ASF
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian (Distan) mulai mewaspadai terjadinya penyebaran virus African Swine and Fever (ASF). Virus tersebut menyerang ternak babi pada 2019 hingga 2020 lalu, dan kini diindikasi kembali muncul.
Peternak diimbau tidak memasukkan babi baru ke peternakan, apalagi berasal dari luar daerah.
Matinya babi bukan karena virus ASF karena tidak ditemukan tanda bintik-bintik dan keluar darah dai mulut dan hidung, melainkan karena Hog Cholera (HC).
Kematian 600an ekor babi di Kubutambahan, terjadi dalam waktu berdekatan sepanjang bulan Maret hingga April 2023.
MANGUPURA, NusaBali.com – Peristiwa African Swine Fever (ASF) serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat para peternak babi mengalami trauma psikis sejak akhir tahun 2019. Sayangnya, selama ini pemerintah daerah baik tingkat I dan II dinilai masih kurang memerhatikan peternak babi di Bali.
NEGARA, NusaBali
Kasus babi grubug (kematian secara massal dan mendadak,Red) belakangan mewabah di Kabupaten Jembrana.
Demi mencegah perluasan penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengimbau agar sentra produksi babi terus meningkatkan kewaspadaan.
Awalnya babi-babi itu kehilangan nafsu makan, lalu dalam tempo hanya sehari keluar busa dan darah dari mulut hewan ternak itu.
Kasus kematian babi secara mendadak di Tabanan terus terjadi. Dari catatan Dinas Pertanian Tabanan, total babi mati yang terlapor sebanyak 562 ekor.
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Ingin Berlangganan Koran Nusabali? Hubungi Tim Sirkulasi 0361-227410
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Dari Jagadhita menuju Moksa
Sarvadharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇam vraja, Aham tvām sarvapāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā śucah. (Bhagavad Gita, 18. 66)