Tag: Kecamatan Seririt
Puluhan korban keracunan nasi kotak saat acara perpisahan TK Pembina Negeri Seririt di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng Kamis (8/6) lalu yang masih dirawat di rumah sakit Pratama Tangguwisia Jumat (9/6) mulai membaik.
Keracunan massal menimpa ratusan murid dan guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pembina Seririt, Buleleng, Kamis (8/6).
Saat bencana terjadi kemarin sore, korban tewas Putu Tangkas sedang menggali pondasi senderan bersama empat buruh lainnya sesama asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririy, yakni I Komang Agus Banjar Labanangga, I Gede Partika, I Ketut Budi, dan I Putu Darma
Kecelakaan lalu lintas kembali memakan korban jiwa di jalur Singaraja-Busungbiu KM 25, Banjar Dinas Kajanan Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Jembatan dirancang bisa dilewati secara bersamaan oleh 10 siswa, sepeda motor pun bisa melintas asal sabar bergantian satu per satu.
Krama Desa Pakraman Tegallenga, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, cukup lama tidak punya akses jalan menuju setra (kuburan) adat setempat.
Puluhan siswa sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng dilarikan ke berbagai rumah sakit berbeda, Rabu (8/3) siang, karena keracunan massal usai santap nasi kuning perayaan ulang tahun, Rabu (8/3) siang.
Petani hanya bisa menanam komoditas yang tidak memerlukan banyak air karena Lahan pertanian bergantung pada DAM Banyuraras yang jebol.
Pengendapan saluran irigasi terjadi sejak bulan Desember. Material dari Galian C ikut tersapu saat hujan deras.
Sebelum terjadi kecelakaan, pepohonan di tepi jalan seolah terlihat bagai bangunan.
Topik Pilihan
-
-
Denpasar 22 Nov 2024 Bawaslu Rekomendasikan Penurunan APK
-
-
-
-
-
Badung 21 Nov 2024 Cegah Abrasi, Penataan Dimulai Desember
-
-
Berita Foto
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Dari Jagadhita menuju Moksa
Sarvadharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇam vraja, Aham tvām sarvapāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā śucah. (Bhagavad Gita, 18. 66)