Tag: Guruji
SETIAP kali Guruji bertemu orang-orang dengan masalah yang berat, mata dan wajah mereka berbicara secara jelas. Mereka tidak memiliki senyuman di dalam diri mereka.
Alam bercerita indah sekali pagi 17/4/2024 di Ashram. Setelah bimbingan meditasi Live dari Ashram. Pertama-tama ada awan besar berbentuk Love. Ketika ditunggu di atas awan Love muncul hal indah. Seperti sosok Dewa dengan tangan anjali (mencakupkan tangan) sebagai tanda menghormat. Lama-lama kepala Dewa-nya berubah jadi Love.
"JIKA mau melaksanakan spirit Nyepi dalam sehari-hari apakah berarti tidak melakukan apa-apa?," begitu anak muda bertanya. Tentu saja tidak! Alam kelihatannya diam, tapi ia melakukan banyak hal. Orang yang di dalamnya Nyepi, bisa melakukan banyak hal dalam hidup.
BANYAK orang yang kecewa dengan Tuhan, sebagian bahkan menjadi atheis serta bercerita buruk tentang Tuhan. Itu hak orang. Dihormati saja. Jika didalami, sebagian orang yang belum berhasil melihat Tuhan karena mereka mencari Tuhan di balik hal-hal yang ‘BESAR’.
Di sebuah sore ketika duduk di pantai, sepasang tourist dari Jerman bertanya: "I just curious, what do you do for living?". Ia ingin tahu pekerjaan Guruji. Ketika ditanya balik kenapa bertanya seperti itu, tourist yg sama menjawab: "I've never met a person with such peaceful aura before".
DULUNYA cerita dunia niskala (alam tidak terlihat) hanya terdengar dari mulut ke mulut. Tapi setelah tinggal di hutan lebih dari 20 tahun, baru mengerti.
Sejak keberangkatan dari Indonesia 20 April 2014, tak satu pun ada yang menyinggung rencana untuk membuat video klip Nyanyian Dharma di India, apalagi garap khusus untuk album solo gitar terbaru Dewa Gde Budjana, ‘Surya Namaskar’.
Topik Pilihan
-
-
Denpasar 22 Nov 2024 Bawaslu Rekomendasikan Penurunan APK
-
-
-
-
-
Badung 21 Nov 2024 Cegah Abrasi, Penataan Dimulai Desember
-
-
Berita Foto
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Dari Jagadhita menuju Moksa
Sarvadharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇam vraja, Aham tvām sarvapāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā śucah. (Bhagavad Gita, 18. 66)