Tag: Weda
Murid itu bertanya: Om. Atas kehendak siapa pikiran diarahkan ke objeknya? Atas perintah siapa prana, yang paling utama, melakukan tugasnya? Atas kehendak siapakah manusia mengucapkan kata-kata? Siapa dewa yang mengarahkan mata dan telinga?
Kekayaan yang diperoleh seseorang hendaknya dibagi, yakni satu bagian untuk dharma, satu bagian untuk kama, dan satu bagian untuk investasi.
Orang-orang mana pun yang meminta bantuan Indra dalam pertempuran, atau untuk mendapatkan keturunan, dan orang bijak yang menginginkan pemahaman, mendapatkan keinginan mereka.
Telah dinyatakan bahwa hanya wanita sudra menjadi istri seorang sudra, wanita vaisya menjadi istri vaisya, dari ketiga warna itu bersama wanita Brahmana menjadi istri Brahmana.
Tidak ada yang lebih sulit daripada memberikan apa yang diperoleh dengan kerja yang menyakitkan. Lagipula, kerinduan dan dahaga seseorang begitu dalam dan besar.
Seorang pandita, bahkan setelah memiliki kekayaan, pengetahuan, dan kekuasaan, tidak berperilaku congkak dan sombong.
Wahai keturunan Kunti, layani yang miskin. Jangan mencurahkan kekayaan pada orang yang disukai. Pemberian obat hanya untuk yang sakit saja.
Orang suci tidak gembira dengan sanjungan, tidak terikat oleh kesalahan dan pelecehan, tidak marah dan tidak mengucapkan kata-kata kasar.
Orang yang tugasnya tidak pernah dihalangi oleh dingin, panas, takut, cinta, berkelimpahan atau kekurangan, sungguh dia unggul.
Orang miskin sama artinya dengan mati, kerajaan tanpa raja sama dengan mati, sraddha tanpa srotriya sama dengan mati, yadnya tanpa daksina sama dengan mati.
Seperti seekor kambing dibohongi dengan menggantungkan seikat rumput di depannya, seseorang sungguh tergoda jauh oleh kemelekatan (trsna).
Semoga pikiran baik datang datang dari segala penjuru.
Meskipun tindakan tidak berbeda, pikiran membuat perbedaan. Bayi dan suami sama-sama menghisap payudara, tetapi pikiran mereka berbeda.
Orang yang terbebas dari nafsu dan amarah, yang pikirannya terkendali dan merealisasikan kebenaran sejati, mencapai nirvana baik saat hidup maupun setelah meninggal.
Pratibha jnana adalah pengetahuan intuitive atau immediate yang berasal dari logika atau kesadaran itu sendiri seperti kilatan bhatin, tidak tergantung pada kitab suci atau guru.
Mereka yang bermeditasi kepada-Ku dengan memfokuskan pikirannya kepada-Ku dengan pengabdian diri yang teguh dan penuh keyakinan, mereka dinyatakan sebagai seorang yogi yang sempurna menurut-Ku.
Pada waktu hari raya diadakan pertarungan, seperti bulan kasanga perlu mengadakan pertarungan ayam tiga sehet lengkap dengan upakaranya.
Wahai Krishna, Aku melihat seluruh deva-deva di dalam tubuh-Mu, dan berbagai makhluk ilahi; Brahma berstana di singgasana lotus, Siva dan seluruh para muni lainnya serta para pelayan kahyangan.
Wahai Arjuna, kapan pun kebenaran mengalami kemunduran dan ketidakbenaran meningkat, maka waktu itu Aku sendiri menjelma ke dunia ini.
Apapun yang orang pikirkan pada saat menjelang ajalnya, kepada itu sajalah ia pergi, wahai Kaunteya, karena keberadaan dirinya senantiasa terserap ke dalam pikirannya itu.
Event Terkini
Konser Spektakuler Stuart Zender & The 5th Dimensions di Arma Museum, Ubud
Topik Pilihan
-
Badung 25 Apr 2024 Dua Warga Tanzania Dideportasi dari Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
Berita Foto
Pembersihan Kawasan Wisata Gunung Bromo
Menggambar Cita-cita Kartini
Hari Terakhir Libur Lebaran 2024
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA : Demokrasi Teologi
ananya-śaraṇo nityaṃ tathaivānanya-sādhanaḥ ananya-sādhanārtho ca syād ananya-prayojanaḥ. (Sanatkumara Samhita, 120)