Tag: Weda
Apapun yang orang pikirkan pada saat menjelang ajalnya, kepada itu sajalah ia pergi, wahai Kaunteya, karena keberadaan dirinya senantiasa terserap ke dalam pikirannya itu.
Sebagaimana matahari menerangi seluruh jagat raya, seperti itu pula sang roh menerangi semua badan, wahai Arjuna.
Semua yang lahir pasti akan mati, dan sebaliknya kematian juga diikuti oleh kelahiran. Oleh karena itu, mengapa takut terhadap hal-hal yang tidak bisa dihindari?
Wahai Partha, berbahagialah para ksatriya yang mendapatkan kesempatan untuk bertempur seperti itu tanpa mencarinya, kesempatan yang membuka pintu gerbang surga bagi mereka.
Agni, vayu, candra, hanyalah Itu. Demikian juga surya brahma, apah, dan prajapatih hanyalah Itu.
Semua fenomena objektif baik di luar maupun di dalam adalah seperti tubuh-Nya sendiri.
Semua makhluk hidup dan benda lainnya yang penuh dengan kehebatan, keindahan dan kekuatan, ketahuilah bahwa semua itu berasal dari segelintir kecil dari keagungan-Ku.
Wahai Parantapa, melakukan jnana yadnya lebih baik daripada yadnya dengan harta benda. Wahai Arjuna, ketahuilah bahwa seluruh perbuatan memuncak pada jnana.
Saat musim hujan mulai menyerang, burung kukuk (cuckoo) tidak berkicau. Karena, saat ada kebisingan mengganggu (suara katak bernyanyi), lebih baik tetap diam (tidak merendahkan talenta).
Siang dan malam, pagi dan petang, musim dingin dan semi, terus-menerus datang dan pergi. Waktu berjalan dan hidup berlalu. Dan, meskipun demikian ia tidak juga meninggalkan desiran keinginannya.
Duduklah dengan orang baik, pergi dengan orang baik, berdiskusi dengan orang baik, berteman dengan orang baik! Jangan berteman dengan orang jahat!
Di antara maharsi Aku adalah Bhrigu, di antara aksara suci Aku adalah eka aksara, di antara upacara yadnya, Aku adalah Japa, di antara benda mati Aku adalah Himalaya.
Dibandingkan yoga biasa, pengetahuan adalah lebih baik. Dibandingkan pengetahuan, meditasi lebih baik. Yang terbaik adalah tindakan tanpa mengharapkan hasil, sebab tindakan seperti ini membawa kedamaian abadi.
Jika hati nurani merasa bersalah melakukan sebuah tindakan, maka tindakan itu berdosa atau tamasik.
Atman ada di dalam diri, murni dan menyinari. Ia dapat dicapai melalui satya, tapa, brahmacari dan samyagjnana
Latihan konstan dan tidak terikat adalah alat untuk menenangkan gerak pikiran
Saat ajal tiba, turunkanlah yang ada di dahi, turunkan Sang Hyang Ongkara hingga menyatu dengan pangkal hati. Jika ini bisa dikuasai, maka kelepasan langsung diperoleh, ada di alam yang terang benderang. Namun, jika tidak mampu menguasainya, biarkanlah kembali ke atas mengikuti susumna nadhi menuju ubun-ubun. Ini adalah jalan sadasiva. Lorong yang ada di dalam hati sesungguhnya satu dengan ruang angkasa sebagaimana orang lihat. Rongga di dalam hati adalah ruang angkasa yang tanpa batas dan tanpa
Ada alasan tertentu di balik kebersamaan dua orang, bahkan cinta terbebas dari faktor eksternal
Orang bijak harus belajar untuk menerima kebijaksanaan dari siapapun, meskipun dari anak kecil. Bukankah lampu malam yang kecil bisa menyinari sesuatu yang matahari sendiri tidak mampu?
Yang Mulia! Gunakan waktumu untuk melihat atma dalam segala suasana di mana-mana, sadari dirimu sebagai non dual atma dan nikmati kebahagiaan sejatimu sendiri.
Topik Pilihan
-
Gianyar 03 May 2024 Ortu Komang Teguh Pilih Nonton di Rumah
-
Buleleng 29 Apr 2024 Cegah DBD, Fogging Terus Digencarkan
-
-
-
Badung 25 Apr 2024 Dua Warga Tanzania Dideportasi dari Bali
-
-
-
-
Berita Foto
Perkembangan Kunjungan Wisman di Bali
Turis Asing Belajar Membatik
Bali Menjadi Destinasi Favorit
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Guru Lokal vs Universal
ye hi lobhabhayadveṣamātsaryādivaśīkṛtāḥ |prādeśikī bhavetteṣāṃ deśanā niḥkṛpātmanām |(Tattvasangraha, 3570)