Tag: I Gede Suwantana
Oh pikiran, jangan bawa pemikiran-pemikiran tersembunyi dan keinginan-keinginan yang korup. Oh pikiran, dengan berbagai cara, buang pemikiran-pemikiran duniawi sepenuhnya. Oh pikiran, jangan hilangkan dharmamu yang inheren. Oh pikiran, jagalah esensi pemikiran yang benar dan berpijaklah pada kebenaran selalu.
Menggelindingkan batu besar ke atas bukit sungguh sangat sulit, namun mendorongnya ke bawah gampang sekali. Demikian juga orang perlu berjuang banyak untuk menumbuhkan kualitas baik, tetapi jatuhnya sangat cepat karena melakukan satu kesalahan.
Tetapi, orang yang mantap di dalam dirinya menjadi terbebaskan dari rasa suka dan rasa tidak suka, memiliki kemampuan mengendalikan indriya-indriya dengan objek-objeknya, maka ia mencapai kebersihan hati.
Dunia ditopang oleh kekuatan kebenaran; kekuatan kebenaran yang membuat matahari bersinar dan angin berhembus; makanya, segala sesuatu bersandar pada kebenaran.
Bhairavi berkata (kepada Bhairava): Wahai Deva, bagaimana bisa Kesadaran Ilahi yang tak tertandingi itu memberikan pencapaian langsung atas identitas ‘aku’ empirik dengan kesadaran ‘Aku’ Siwa secara sempurna di dalam tubuh fisik ini, dan dengan pengetahuan itu seseorang memperoleh kesatuan dengan kekuatan Kesadaran Universal (khecari).
Pertimbangkan terus hal ini: waktu yang tepat, teman yang tepat, tempat yang tepat, cara memperoleh income yang tepat, pengeluaran cara yang tepat dan dari mana kekuatan Anda berasal.
Engkau mesti melakukan tugas yang telah ditentukan, tetapi tidak berhak atas hasil dari tindakan itu. Jangan merasa dirimu sebagai penyebab dari hasil pekerjaanmu, dan jangan terikat untuk tidak melakukan kewajibanmu.
Singa, gajah, dan orang mulia dengan harga diri yang tinggi akan segera meninggalkan posisi mereka sekali harga dirinya terluka. Tetapi, gagak, kucing, dan orang jahat berharap posisi yang sama tetap berlanjut.
Segala penderitaan dan siksaan lenyap ketika orang mengingat keberanian Hanuman.
Kerja harus dilaksanakan sebagai yadnya. Jika tidak, kerja menyebabkan rintangan di dunia material ini. Maka dari itu, wahai Putra Kunti, lakukan apa yang menjadi kewajibanmu tanpa harus terikat dengan hasilnya.
Sujud ke hadapan Guru, yang mantap dalam pengetahuan dan kekuatan, yang berhiaskan garlan pengetahuan dan yang menganugerahi baik kesejahteraan duniawi maupun pembebasan spiritual.
Waktu menyempurnakan seluruh makhluk hidup, namun pada saat yang bersamaan membunuhnya; waktu itu sendiri tetap terjaga ketika semua yang lainnya tertidur. Waktu tidak dapat diatasi, berada di atas kebenaran.
Namun, kelahiran dari seorang guru melalui proses dvijati itulah dinyatakan sebagai kelahiran yang sebenarnya, kelahiran yang utuh dan abadi.
Nafsu dan amarah lahir dari rajaguna, sangat merusak dan berdosa. Ketahuilah bahwa keduanya adalah musuh paling berbahaya di dunia material ini.
Karena itu, pergunakanlah waktumu semasih muda, lakukanlah pekerjaan berlandaskan dharma, sebab maut bisa datang setiap saat.
Ada dua ekor burung berteman sangat dekat, bertengger pada pohon (diri) yang sama. Salah satu burung sibuk memakan buah pohon itu dengan lahap, sementara yang satunya hanya menyaksikan, tidak ikut makan.
(Saat perayaan Tumpek Landep) malam hari hendaknya jangan melakukan kegiatan apapun, diam saja, mengheningkan pikiran, merenungkan Sang Hyang Dharma dan berbagai ajaran sastra.
Itulah pengetahuan, rahasia dari yang paling rahasia, telah Aku ajarkan kepadamu. Dengan bercermin padanya, lakukan apapun yang kamu inginkan.
Kepada siapa konflik antara kewajiban yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan ditujukan? Kepada siapa hal yang bertentangan itu ditujukan? Kapan ia berakhir? Berakhir untuk siapa? Selidiki itu melalui indifference kepada dunia, tanpa keinginan dan penyerahan diri.
Topik Pilihan
-
Buleleng 18 Jan 2025 Buleleng Dapat Bantuan Guardrail 40 Meter
-
-
-
-
Badung 18 Jan 2025 Polsek Kutsel Sidak Duktang di Pecatu
-
Badung 18 Jan 2025 Pelebaran Jalan Simpang McD Belum Dimulai
-
-
-
Berita Foto
Panen Gemitir
Desa Penggerak Pariwisata Bali
Selain Kintamani
Nusa Ning Nusa
Tradisi Makanan Bergizi, Bukan karena Gratis
UPAYA pemerintah untuk menyediakan makan gratis patut diacungi dua jempol. Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan masyarakat miskin.