Tag: Weda
Biarkan orang berada dalam Yoga atau biarkan mereka berada dalam bhoga. Biarkan dia mencari kenikmatan dalam pergaulan atau berada jauh dari keramaian. Dia yang pikirannya berada dalam Brahman, dialah yang menikmati…… sungguh, hanya dia yang menikmati.
Seseorang bertapa dengan menggulung rambutnya, seseorang dengan menggundul kepalanya, yang lain dengan menggerai rambutnya, demikian juga yang lainnya pawai dengan jubah oranye.
Jangan bersedih terhadap apa yang sudah berlalu, jangan pula risau terhadap apa yang akan datang! Orang-orang bijaksana hanya melihat masa sekarang dan berusaha sebaik-baiknya.
Kalau seseorang berteman dengan orang yang tingkah lakunya tidak baik, dengan orang yang penglihatannya jahat, dengan orang yang tinggal di tempat-tempat kotor dan tidak suci, bergaul dengan penjahat, segera menemui kebinasaan.
Seluruh hutan menjadi wangi oleh karena ada sebatang pohon yang berbunga harum. Begitu juga halnya kalau di dalam keluarga terdapat seorang anak suputra.
Tidak usah heran dengan orang yang belum mengetahui sesuatu secara benar selalu menjelek-jelekkan yang belum jelas. Seperti halnya permaisuri para kirata (golongan pemburu pada zaman purba) menolak permata dari kepala gajah, sebaliknya memakai perhiasan biji gunja (biji-bijian yang terdapat di semak belukar).
Saringlah amrta meski ada dalam racun, ambillah emas meskipun dalam kotoran, pelajari ilmu kesadaran diri walaupun dari anak kecil, demikian juga nikahilah wanita yang berkelakuan mulia meskipun dari keluarga hina.
Seorang bapak dan ibu yang tidak memberikan pelajaran (kesucian) kepada anaknya, mereka berdua adalah musuh dari anak tersebut. Anak tersebut tidak akan ada artinya di masyarakat, bagaikan seekor burung bangau di tengah-tengah kumpulan burung angsa.
Semoga Dia melindungi kita berdua, semoga Dia senang dengan kita berdua. Semoga kita bisa bekerjasama dengan penuh semangat. Semoga pelajaran ini menerangi kita. Semoga tidak ada kebencian di antara kita.
Jangan percaya kepada teman jahat. Juga jangan terlalu percaya dengan teman dekat, sebab ketika ia marah, segala rahasiamu akan dibukanya.
Janganlah hidup terlalu lurus atau terlalu jujur, seperti halnya pohon-pohon lurus di hutan akan ditebang sementara pohon-pohon yang bengkok dibiarkan hidup. Ini sama dengan hidup di dunia kalau terlalu jujur pasti akan dimanfaatkan orang.
Ada tiga macam yang menyebabkan sorga, yaitu: tapa, yadnya dan kirtti.
Laksana bayangan bulan yang tampak pada tempayan yang berisi air jernih. Demikian juga Sang Diri akan tampak bagi mereka yang hatinya dibersihkan melalui Yoga.
Semua menciptakan rintangan, diantaranya Darsana, Srawana, Boddhawya, Gandha.
Lakukanlah yadnya berdasarkan Widhi Drsta, tanpa mengharapkan keuntungan dan meyakini sepenuhnya bahwa yadnya ini adalah kewajiban yang bersifat sattva.
Karena makanan makhluk bisa hidup, karena hujan makanan bisa dihasilkan, karena yadnya hujan turun dan yadnya lahir oleh karena kerja.
HOMA Yajna/Agni Hotra/Havan Yajna adalah pemujaan kepada Agni (api). Yadnya ini bukan merupakan ritus baru di Bali.
Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, sebagai momentum menuju jnana Samadhi supaya mendapatkan pandangan yang terang dalam melenyapkan segala bentuk kekacauan pikiran.
Ketahuilah bahwa menyakiti makhluk-makhluk bergerak atau tak bergerak yang sudah ditentukan untuk suatu tujuan oleh Veda, bukanlah menyakiti sama sekali, karena Veda-lah hukum suci itu asalnya.
Di manakah delusi, di manakah penderitaan, bagi orang bijaksana yang senantiasa melihat kesatuan eksistensi dan mengindra segala sesuatu sebagai dirinya sendiri?
Topik Pilihan
-
-
-
Buleleng 23 Nov 2024 APBD Buleleng 2025 Ketok Palu
-
-
Badung 23 Nov 2024 Titik Rawan Banjir di Kutsel Dipetakan
-
Badung 23 Nov 2024 UMK 2025 Dibahas Awal Desember
-
Denpasar 22 Nov 2024 Pj Gubernur Sebut Tidak Disetujui DPRD
-
-
Denpasar 22 Nov 2024 Bawaslu Rekomendasikan Penurunan APK
Berita Foto
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Nusa Ning Nusa
Saat ‘Omon-omon’ Diabaikan, Bali Kehilangan Jiwanya
‘OMON-OMON’ adalah tradisi musyawarah yang sudah lama berkembang dalam masyarakat Bali, khususnya di tingkat desa adat.